Mancanegara

Xi Jinping Tengah Dipersiapkan Menjadi Pemimpin Cina Seumur Hidup

NUSANTARANEWS.CO, Beijing – Partai Komunis Cina yang berkuasa penuh di negara tersebut telah menetapkan XI Jinping sebagai pemimpin yang akan tetap bertugas tanpa batas waktu yang ditentukan. Artinya, Xi bakal menjadi pemimpin Cina seumur hidup meski ada gagasan yang datang dari Komite Sentral partai bahwa harus ada pembatasan waktu.

Panggung partai komunis Cina kini telah disediakan untuk Xi agar tetap bisa memimpin setelah tahun 2023 mendatang.

Dengan kata lain, Kongres Partai Komunis Cina pada Oktober tahun 2017 yang menetapkan nama Xi Jinping dan pemikirannya ke dalam konstitusi membuat dirinya kini sejajar dengan pendiri partai Mao Zedong, yang disusul Deng Xioping. Kedua nama tersebut diketahui telah diabadikan nama dan pemikirannya ke dalam konstitusi. Artinya, Xi semakin menguatkan kontrol politik Xi terhadap arah kebijakan politik Cina di masa depan.

“Xi Jinping akhirnya mencapai tujuan utamanya, yakni membuat dirinya setara dengan pendiri partai politik Tionghoa (Partai Komunis Cina), Mao Zedong di abad 21,” ujar Willy Lam, seorang analis politik seperti dikutip Xinhua.

Xi yang kini sudah berusia 64 tahun memperkuat statusnya sebagai pemimpin Cina yang paling berkuasa sejak Mao pada tahun 1970-an.

Baca Juga:  Amerika Memancing Iran untuk Melakukan Perang Nuklir 'Terbatas'?

Baca juga:
Usai Kongres, Xi Jinping Semakin Berkuasa di Cina
Kongres PKC Bakal Mengangkat Xi Jinping Menjadi Ketua Partai

Melihat keberhasilannya pada masa jabatan pertama dengan pembangunan yang signifikan, mendorong modernisasi dan meningkatkan ketegasan negara itu di panggung dunia, telah semakin meningkatkan kekuasaan Xi di panggung politik Cina.

Bahkan terkesan lebih keras, terutama terhadap pemberantasan korupsi. Xi telah mendisiplinkan lebih dari satu juta pejabat negara tersebut. Dengan kata lain, Xi sedang melakukan konsolidasi untuk menyingkirkan lawan-lawan politik di internal partainya.

Dengan kata lain, Xi telah benar-benar menguasai berbagai peran dan fungsi politik, ekonomi dan bidang lainnya sangat luar biasa luas sebagai terobosan dalam dua dekade terakhir sebagai seorang pemimpin kolektif.

Namun Lam mengingatkan bahwa terlalu dominannya kekuasaan Xi justru akan menimbulkan potensi bahaya. “Apa yang terjadi berpotensi sangat berbahaya karena alasan mengapa Mao Zedong melakukan kesalahan satu demi satu adalah karena Cina pada saat itu hanya menunjuk satu orang. Untuk Xi Jinping, apapun yang dia katakan adalah hukum. Tidak ada lagi checks and balances,” kata Lam.

Baca Juga:  Apa Arti Penyebaran Rudal Jarak Jauh Rusia Bagi Skandinavia?

Luasnya kekuasaan Xi bahkan membuat dirinya berpotensi tetap menjadi pemimpin Cina, setidaknya hingga 2050. Para analis politik mengatakan partai komunis Cina kemungkinan akan berusaha membatalkan batas waktu kepemimpinan Xi lantaran pemimpin berusia 64 tahun ini memiliki visi untuk membangun masyarakat modern yang makmur pada tahun 2050 mendatang.

Sekadar tambahan, Kongres Partai Komunis Cina pada Oktober tahun lalu juga telah mengumumkan komite pemimpin senior yang baru, mendobrak tradisi dengan tidak memasukkan penerus Presiden Xi Jinping.

Selain itu, semasa memimpin Xi juga terkenal telah mencurahkan perhatian besar pada pembangunan militer dan meningkatkan anggaran pertahanan. (red)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 12