NUSANTARANEWS.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali melontarkan ancaman kepada Korea Utara terkait program senjata nuklir yang dikembangkan Pyongyang. Presiden Trump mengingatkan, jika sanksi baru yang dijatuhkan kepada Korea Utara tidak memiliki efek yang diinginkan, maka AS akan mengambil langkah keras di fase sanksi berikutnya.
Baca juga: Perang Adalah Putaran Terakhir Sanksi DK PBB Terhadap Korea Utara
Seperti diketahui, pada Desember tahun 2017 lalu, AS berhasil menekan DK PBB untuk menjatuhkan sanksi lebih keras kepada Korea Utara menyusul uji coba rudal balistik antar-benua yang diluncurkan Kim Jong-un. Sanksi yang disusun AS dan disetujui DK PBB tersebut berisi tentang langkah-langkah untuk mengurangi impor minyak kepada Pyongyang hingga mencapai angka 90 persen. Cina dan Rusia diketahui juga setuju dengan sanksi berat tersebut.
“JIka sanksi tidak berdampak, kita harus melangkah ke fase dua (sanksi selanjutnya). Dan mungkin fase kedua sangat kasar, bahkan dunia menyayangkannya,” kata Trump dalam sebuah konferensi gabungan dengan PM Australia Malcolm Turnbull seperti dikutip Sputnik, Sabtu (24/2/2018).
Presiden Trump tidak menyebut secara detail apa maksud dari kata fase kedua tersebut.
Baca juga: Pertemuan Vancaouver Sepakat Memberi Sanksi Ketat Terhadap Korea Utara
Sementara itu, peningkatan hubungan diplomatik antara Korea Selatan dan Korea Utara selama berlangsungnya Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang yang akan berakhir pada 25 Februari dinilai tidak membuat situasi membaik. Bahkan, Menteri Pertahanan Korea Selatan mengatakan pekan ini latihan militer gabungan dengan AS akan digelar.
Selama perhelatan Olimpiade Musim Dingin 2018, anggota parlemen Korea Selatan dilaporkan telah merubah strategi dialognya dengan Korea Utara. Bahkan tak kurang dari 70 anggota parlemen negara beribukota Seoul itu pada Jumat (23/2) berkumpul di luar Gedung Blue House menyerukan agar masyarakat menggantung Jenderal Kim Yong Chol, seorang pemimpin delegasi Korea Utara di olimpiade. Mereka menuduh Kim Yong Chol diduga mengkoordinasikan serangkaian penyerangan terhadap Korea Selatan. (red)
Editor: Eriec Dieda