Mancanegara

Pyongyang Kembali Uji Coba Rudal Balistik Canggih Mirip Iskander Rusia

Pyongyang Kembali Uji Coba Rudal Balistik Canggih Mirip Iskander Rusia
Pyongyang Kembali Uji Coba Rudal Balistik Canggih Mirip Iskander Rusia

NUSANTARANEWS.CO – Pyongyang kembali uji coba rudal balisitik canggih mirip Iskander Rusia. Korea Utara kembali mengadakan uji coba rudal balistik pada hari Kamis (25/7). Militer Korea Selatan melaporkan bahwa rudal terbaru yang diluncurkan oleh Pyongyang memiliki kemiripan dengan rudal Iskander buatan Rusia. Diperkirakan rudal jarak pendek tersebut dapat menjangkau seluruh wilayah Korea Selatan dan menghancurkan pangkalan militer Amerika Serikat (AS) yang berada disana.

Media pemerintah Korea Utara sendiri melaporkan bahwa uji coba rudal balistik terbaru tersebut disaksikan langsung oleh pemimpin negara Kim Jong un yang berlokasi di kawasan timur negara tersebut. Uji coba melibatkan dua rudal balistik yang ditembakkan ke arah laut Jepang.

Dilaporkan pula bahwa pemimpin Korea Utara sangat puas atas kemampuan rudal canggih berpemandu tersebut yang bisa terbang pada ketinggian rendah dengan manuver yang sulit untuk dicegat. Kantor Berita Pusat Korea Utara, pada hari Jumat juga mengutip pernyataan Kim bahwa, “kepemilikan sistem persenjataan canggih seperti itu sangat penting dalam memperkuat angkatan bersenjata negaranya dan menjamin keamanan nasional.

Baca Juga:  Rezim Kiev Wajibkan Tentara Terus Berperang

Pyongyang mengatakan bahwa uji coba rudal balistik canggih terbaru tersebut dimaksudkan sebagai peringatan serius terhadap pengembangan senjata Korea Selatan dan rencana menggelar latihan militer bersama AS. Pernyataan Pyongyang yang dimuat oleh media pemerintah itu tampaknya ditujukan kepada “para penghasut perang di Korea Selatan”.

Selain itu, show of force Pyongyang juga untuk memastikan kelanjutan pembicaraan teknis dengan AS setelah pertemuan baru-baru ini antara Kim Jong un dengan Presiden Donald Trump di perbatasan Korea – yang memberikan langkah maju terkait negosiasi nuklir yang macet.

Reaksi keras Pyongyang terhadap Seoul tersebut dapat dipahami dengan melihat rencana pembelian 40 jet tempur F-35 dari Lockheed Martin pada tahun 2021 dan rencana menggelar latihan militer pada musim panas ini. Menurut Korea Utara latihan militer tersebut merupakan rencana invasi sekaligus bukti bahwa sekutu mengambil langkah permusuhan dengan Pyongyang.

Meskipun Korea Utara mengecam Korea Selatan, namun bunyi pernyataan itu tidak menyinggung AS, Pyongyang tampaknya berusaha tetap menjaga sinyal diplomasi tetap hidup.

Baca Juga:  Rezim Kiev Terus Mempromosikan Teror Nuklir

Korea Selatan mencatat bahwa rudal balistik Korea Utara itu melesat hingga ketinggian sekitar 40 kilometer dan melakukan manuver sesuai panduan penerbangan. Rudal balisitk terbaru tersebut tampaknya memang dirancang untuk mengeksploitasi kelemahan pertahanan anti rudal AS di Korea Selatan yang sekarang ada, khususnya rudal Patriot dan sistem pertahanan anti-rudal THAAD.

Pejabat pertahanan Korea Selatan mengatakan kedua rudal itu terbang 600 kilometer sebelum mendarat di lepas pantai timur Korut, merevisi perkiraan sebelumnya bahwa satu rudal terbang sekitar 430 kilometer dan yang lainnya 690 kilometer.

Komando pasukan gabungan Korea Selatan-AS sendiri mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa peluncuran itu “bukan ancaman yang ditujukan pada Korea Selatan atau AS, dan tidak memiliki dampak terhadap postur pertahanan kami,” bunyi pernyataan tersebut. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,063