NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla dinilai lebih mengedepankan pembangunan di Indonesia ketimbang pembangunan Indonesia. Akibatnya, rakyat Indonesia hanya bisa jadi penonton belaka.
Hal itu disampaikan Anggota Badan Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Laksda TNI (Purn) Dadang Irawan saat deklarasi relawan Prabowo-Sandi di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (17/11) malam.
Baca juga: Kekayaan Indonesia Dikuasai Asing, Prabowo Ajak Berjuang Benahi Perekonomian
Baca juga: Pengangguran Masih Tinggi, Presiden Jokowi Ingin Tenaga Kerja Asing Dipermudah Bekerja di Indonesia
Baca juga: Natalius Pigai: Di Paniai 6 Ribu Pengangguran dari 100 Ribu Penduduk
“Yang kita inginkan pembangunan Indonesia, bukan pembangunan di Indonesia. Dan kita jadi penontonnya,” ujar Dadang.
Dia menilai, pemerintah selama ini cenderung melakukan pembiaran terhadap negara lain untuk bebas melakukan pembangunan di Indonesia. “Sehingga rakyat menjadi penonton,” katanya.
Baca juga: Arief Poyuono: Tenaga Kerja Asing Bisa Menghambat Pertumbuhan Ekonomi
Baca juga: 70% Tanah Dikuasai Korporasi Perkebunan
Baca juga: 80% Lahan Migas Indonesia Sudah Dimiliki Asing
Dadang menegaskan, rakyat Indonesia harus menjadi tuan di negeri sendiri, bukan justru sebaliknya malah menjadi kuli di tanah tumpah darah sendiri. Narasi itu, kata dia, bukan berarti anti asing. Hanya saja, perekonomian asing jangan sampai mendominasi perekonomian nasional.
“Kita pembangun adalah untuk menegaskan bahwa untuk menjadi tuan di negeri sendiri, bukan menjadi kuli di negeri sendiri. Jadi sebenarnya kita bukan anti asing, tetapi kita itu sebenarnya menginginkan bahwa kerjasama atau perekonomian asing jangan mendominasi perekonomian nasional. Itu yang kita inginkan,” terangnya.
Baca juga: 12 Cara Rentenir Internasional Menjarah Keuangan Sebuah Negara
Baca juga: Delinking
Pewarta: Romadhon
Editor: Gendon Wibisono