Ekonomi

Menteri Pertanian: Indonesia Menuju Lumbung Pangan Dunia 2045

menteri pertanian, mentan, amran sulaiman, mentan amran, indonesia lumbung pangan, lumbung pangan dunia, produksi pangan indonesia, kebutuhan pangan, unej jember, swasembada pangan, kedaulatan pangan, menteri amran,
Menteri Pertanian Amran Sulaiman memberikan kuliah umum di Universitas Negeri Jember, Jawa Timur, Rabu (23/5) dengan tema Indonesia Menuju Lumbung Pangan Dunia 2045. (Foto: Istimewa/NusantaraNews)

NUSANTARANEWS.CO, Jember – Usai melaksanakan Optimalisasi Pemanfaatan Alat Mesin Pertanian (Alsintan), Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengisi kuliah umum di Universitas Negeri Jember (Unej) pada Rabu (23/5/2018). Pada kuliah Umum tersebut hadir mendampingi di antaranya Mayjen TNI Supartodi (Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat), Asisten Teritorial Kodam V/Brw Kolonel Czi Wahyono, Dandim 0824 Letkol Inf Arif Munawar yang disambut langsung oleh Rektor Unej Moh Hasan.

Kuliah umum Menteri Pertanian dihadiri 1200 mahasiswa baik dari mahasiswa Unej dan Mahasiswa Politehnik Negeri Jember.

Baca juga: Setelah Ada HET, Menteri Amran Klaim Tak Akan Ada Gejolak Harga Beras

Rektor Universitas Negeri Jember Moh Hasan dalam sambutannya mengatakan program pemerintah begitu banyak baik peningkatan bibit unggul, rekayasa genetika dalam rangka meningkatkan hasil produk pangan untuk mencukupi kebutuhan nasional.

Sementara itu, dalam kuliah umumnya Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan tema Indonesia Menuju Lumbung Pangan Dunia 2045. Menurutnya, data menunjukkan bahwa 10 orang terkaya di Indonesia 9 orang itu berasal dari petani.

Baca Juga:  Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi UMKM, Pemkab Sumenep Gelar Bazar Takjil Ramadan 2024

Baca juga: Dalam 3 Bulan, Pemerintah Impor Beras 1 Juta Ton

“Saya juga dulu seperti kalian tinggal di kosan, semoga yang hadir bisa sukses semua dan ada yang menjadi menteri,” katanya.

Mentan menuturkan, yang bisa merubah pertanian adalah ide baru untuk memberikan perubahan menggunakan teknologi baru,ini tugasnya dosen mahasiswa. “Jangan takut dengan kegagalan, kunci untuk sukses yaitu belajar minimal 10 jam per hari, disiplin, jujur, bekerja dan berdoa,” imbuhnya.

Baca juga: Selamat Datang Beras Impor

“Kami awalnya melihat kendala regulasi yang ada di pertanian adanya tender dan dirubah penunjukan langsung dengan merevisi Perpres tender sehingga kebijakan tepat pada sasaran terhadap petani,” ungkap Mentan.

Amran Sulaiman menerangkan pelayanan terpadu satu pintu Kementan pengendalian impor dan saat ini Indonesia justru mampu mengekspor ke negara tetangga. Selama pemerintahan saat ini pertumbuhan bertambah 12.8 juta ini membutuhkan 17 ton pangan, jadi pertambahan produksi pertaniaan ini kelihatannya tetap karena kebutuhan pangan meningkat.

Baca Juga:  Pengangguran Terbuka di Sumenep Merosot, Kepemimpinan Bupati Fauzi Wongsojudo Berbuah Sukses

Baca juga: DPR Bersikap Dengar Pemerintah Kembali Impor 500 Ton Beras

“Sehingga bagaimana kiranya adik-adik mahasiswa ini mampu nantinya merawat bahkan meningkatkan program-program pertanian sehingga mampu menjaga negara kita di bidang kedaulatan pangan, belajarlah dengan giat adakan peneleitian-penelitian sehingga melahirkan penemuan-penemuan baru untuk menyempurnakan pertanian dari generasi ke generasi,” terangnya. (sis/red/nn)

Baca juga: Anomali Kebijakan Pertanian Amran Sulaiman Versi KPA

Editor: Gendon Wibisono

Related Posts

1 of 38