Ekonomi

Mentan Amran Klaim Pertanian Indonesia Mengalami Kemajuan

NUSANTARANEWS.CO, JakartaMenteri Pertanian, Amran Sulaiman mengklaim bahwa pertanian Indonesia kini sudah maju. Dia mengaku kini Indonesia tak impor beras dan jagung lagi.

Produksi padi dan jagung kita mengalami lompatan besar, sehingga kita tidak impor. Kita ini negara yang sustainable agriculture nomor 16, bahkan Amerika Serikat saja nomor 19,” ujar Amran saat memberikan penghargaan kepada petani, kelembagaan ekonomi petani, penyuluh pertanian dan Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan di SwissBell Kalibata, Jakarta, Selasa (15/6/2017).

Selain itu, Amran menyampaikan bahwa pemerintah juga berkomitmen untuk mengembalikan kejayaan perkebunan, terutama rempah-rempah. Saat ini ada alokasi anggaran sebanyak Rp 5,5 triliun untuk membagian bibit pala dan cengkeh secara gratis. “Ini pertama dalam sejarah perkebunan kita,” ucapnya.

Amran menampik bahwa pemerintah tidak menyayangi petani, justru pemerintah sangat menyayangi petani. Salah satu upayanya yakni program asuransi pertanian untuk melindungi petani dari gagal panen.

Seperti bantuan pemerintah untuk memperbaiki 3 juta hektar irigasi yang rusak. Contohnya di Jawa Barat, kini sawah beririgasi bertambah. Belum lagi bantuan alat mesin pertanian yang jumlahnya cukup besar, bahkan naik 2.000 persen. “Petani yang biasanya pakai cangkul, sekarang sudah pakai alsintan,” tuturnya.

Baca Juga:  Bupati Nunukan Serahkan Bantuan Sosial Sembako

Mengenai upaya pemerintah untuk menjaga harga jual, Amran berujar, pemerintah telah menetapkan harga dasar. Misalnya, harga acuan pembelian di petani sebesar Rp 15.000 per kilogram.

Sementara untuk menjaga harga gabah petani, selain ada harga pembelian pemerintah (HPP), pemerintah telah mengeluarkan kebijakan agar Bulog membeli gabah petani di luar kualitas yang dulu ditetapkan dengan kadar air 25 persen, kini dengan kadar air 30 persen. Bahkan Bulog juga bisa membeli gabah yang berada di atas kualitas HPP dengan cara komersial.

Sementara itu, mengenai keluhan hama wereng yang menyerang beberapa sentra padi, Amran menuturkan,  pemerintah telah mengirim bantuan ribuan orang untuk mengatasi hama tersebut.

Serangan hama tersebut hanya sekitar 67 ribu hektare dari 17 propinsi sentra padi. Jika luas tanam mencapai 9 juta hektare maka hanya sekitar 0,47 persen lahan padi yang terkena serangan hama wereng. “Yang dianggap berbahaya itu, kalau serangan hama sudah mencapai 5 perden dari luas tanam. Kalau hanya 0,47 persen masih aman,” tandasnya.

Baca Juga:  DPRD Nunukan Usulkan Meubeler Lokal Untuk Memperkuat Usaha UMKM

Pewarta: Ricard Andika
Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 23
  • slot raffi ahmad
  • slot gacor 4d
  • sbobet88
  • robopragma
  • slot gacor malam ini
  • slot thailand