NUSANTARANEWS.CO – Presiden China Xi Jinping mengeluarkan retorika heroik dalam sebuah pidatonya di hadapan ribuan prajurit angkatan bersenjata negara tersebut. Xi mengatakan, tentara pembebasan rakyat harus memperbaiki kemampuan berperang dan memperkuat pelatihan tempur untuk menghadapi perang yang sesugguhnya.
“Semua matra militer harus mengikuti arahan untuk meningkatkan pelatihan militer dan persiapan perang,” kata Xi dikutip Daily Mail, Sabtu (6/1/2018).
Xi Jinping secara puas dianggap sebagai pemimpin Komunis yang paling kuat setelah Mao Zedong. Di dalam pidatonya, pemimpin berusia 64 tahun ini menginstruksikan militer China agar mereka tidak takut dengan kesulitan atau kematian.
Ia berpidato di depan ribuan tentara pembebasan rakyat dalam sebuah pertemuan mobilisasi militer di Baoding, Provinsi Hebei.
- Usai Kongres, Xi Jinping Semakin Berkuasa di Cina
- Jalur Sutera Modern Adalah Geostrategi China
- Pangkalan Militer Djibouti Sebagai Cerminan Arah Baru Politik Dalam Negeri Cina
- Pesan Global Cina dalam Latihan Perang di Laut Baltik
Diketahui, selain menjadi Presiden Republik Rakyat China, Xi adalah ketua Komisi Militer Pusat, yang mengendalikan angkatan bersenjata negara tersebut.
Selain itu, Xi juga merupakan sekretaris jenderal Partai Komunis China.
Menurut kantor berita Xinhua, pertemuan mobilisasi militer besar-besaran yang melibatkan seluruh matra ini merupakan kali pertama diadakan oleh Komisi Militer Pusat China.
Saat berpidato, Xi mengenakan seragam militer. Ia berdiri di podium utama pertemuan tersebut dan ditemani pejabat senior partai Komunis.
Lebih dari 7.000 perwira dan tentara China menghadiri dan mendengarkan pidato Xi, di tengah cuaca dingin, di mana mereka dikelilingi deretan tank-tank militer yang diparkir di sekitar lokasi pertemuan.
Saking pentingnya apa yang disampaikan Xi, pidatonya disiarkan secara langsung ke lebih dari 4.000 cabang militer agar tentara-tentara yang tidak mengikuti acara ini dapat mendengarkan isi pidato dari pemimpin tertinggi mereka.
Adapun cabang-cabang militer China di antaranya angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara dan pasukan roket (Rocket Force). Cabang terakhir dibentuk pada 1 Januari 2016 lalu yang bertugas mengelola 2.500 rudal balistik yang dikembangkan China sendiri.
Lebih lanjut, pidato Xi yang berdurasi selama dua menit tersebut pada intinya menekankan kepada tentaranya untuk meningkatkan pelatihan militer dan fokus pada kesiapan tempur serta memperkuat latihan militer bersama. Ia menegaskan, tentara China harus siap untuk berperang kapan saja.
Seperti diketahui, Partai Komunis China yang berkuasa mengabadikan pemikiran politik Presiden Xi Jinping ke dalam konstitusi Kongres nasional ke-19 di Beijing pada Oktober tahun lalu. Sejak Mao, baru Xi Jinping yang masuk dalam Konstitusi Partai Komunis China. Pemimpin-pemimpin China sebelum-sebelumnya tak ada yang bisa menyamai Mao sampai akhirnya terdapat di dalam diri Xi. (red)
Editor: Eriec Dieda