NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Melemahnya perekonomian nasional saat ini, ditambah dengan terbuka lebarnya kran impor membuat petani tebu kecewa dengan pemerintahan Joko Widodo. Kebijakan pemerintah yang dinilai pro neoliberal itu membuat rakyat kecil termasuk petani tebu kecewa. Mereka pun merindukan adanya perubahan kepemimpinan nasional.
Pernyataan itu disampaikan Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Sumitro Samadikun, Surabaya, Kamis (29/3/2018).
Baca juga: Rizal Ramli: Saya Sudah Capek Jadi Pensehat Presiden!
Sumitro melanjutkan, bila tak ada juga perubahan dari pemimpin nasional saat ini, maka para petani tebu se-Indonesia akan memilih mendukung pemimpin baru dalam Pemilihan Presiden tahun 2019 mendatang. Sumitro menyebut salah satu figur pemimpin baru yang layak didukung adalah Rizal Ramli.
“Kalau tidak ada perubahan dari pemimpin saat ini, kami siap mendukung Pak Rizal Ramli (RR) sebagai calon presiden tahun depan. Beliau adalah tokoh nasional yang punya keberanian untuk melakukan terobosan, karena itu ada harapan negeri ini lebih baik dipimpin beliau,” tutur Sumitro.
Sumitro mengaku, para petani tebu yang tergabung dalam APTRI mendukung Joko Widodo (Jokowi) pada pilpres 2014 lalu. Saat itu, pihaknya menaruh harapan Jokowi bisa membawa perubahan yang lebih baik. Namun kenyataanya saat ini petani terpinggirkan oleh kepenting para importir.
Baca juga: Rizal Ramli: Hanya Era Gus Dur Utang Bisa Berkurang
Karena itu, kesediaan Rizal Ramli maju sebagai capres membawa harapan baru bagi para petani tebu. Pasalnya, mereka sudah melihat gebrakan ekonom itu, baik saat menjadi menteri di kabinet Gus Dur mau pun ketika di kabinet Jokowi. Keberpihakan Rizal Ramli kepada rakyat kecil jelas, sekalipun resikonya kehilangan jabatannya sebagai pejabat.
“Kalau hari ini Pak Rizal Ramli tidak punya partai pengusung, jangan khawatir beliau punya petani tebu. Kami ini banyak yang aktif di partai politik tapi kalau sudah urusan tebu kami bersatu dalam partai tebu. Kalau perlu kami yang carikan partai untuk Pak Rizal, yang penting beliau istiqomah dan konsisten,” ujar Sumitro.
Sementara itu, Rizal Ramli menyatakan kesiapannya maju sebagai capres. Komitmen itu disampaikan ekonom senior itu dihadapan para pengurus dan petani tebu yang tergabung dalam APTRI. Menurut sahabat Gus Dur ini, Indonesia ini adalah negara besar dengan sumber daya alam yang luar biasa. Karena itu, sudah seharusnya rakyat makmur. Bahkan sudah sepantasnya Indonesia menjadi negara yang paling makmur di kawasan Asia Tenggara.
Baca juga: Rizal Ramli Pertanyakan Sikap Bungkam Parpol Soal RUU PNPB
Oleh karena itu, saat ini menurut Rizal Ramli tinggal adanya komitmen dari pemimpin nasional untuk memakmurkan rakyat. Caranya dengan berpihak pada kepentingan nasional terutama kepentingan rakyat kecil. Diantaranya denganb kebijakan yang pro pada petani dan pertanian.
“Indonesia ini negara agraris, karena itu sudah seharusnya pemimpin nasional yang akan datang pro pada petani dan pertanian. Contohnya, pemerintah lewat Bulog harus membeli seluruh gabah dari petani seperti jaman saya menjadi Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog), itu butuh keberanian dan komitmen,” pungkas mantan tahanan politik di masa orde baru tersebut. (setya)
Editor: Eriec Dieda