NUSANTARANEWS.CO, London – Anna Campbell, seorang militan Unit Perlindungan Perempuan (YPJ) dilaporkan tewas di kota Afrin akibat sebuah serangan udara tentara Turki pada 15 Maret lalu.
Anna adalah perempuan berusia 26 tahun asal Lewes, Sussex Timur. Ia berganung dengan YPJ pada 2017 lalu atas keinginan dirinya sendiri kendati sempat tak disetujui sang ayah, Dirk Campbell.
“Dia ingin menciptakan dunia yang lebih baik dan akan melakukan segalanya dengan kekuatannya untuk melakukan itu,” kata Dirk seperti dikutip BBC, Senin (19/3).
Baca juga: Rusia Mendesak Koalisi Pimpinan AS Untuk Menghentikan Pendudukan di Suriah
Dirk menuturkan putrinya tersebut nekad pergi ke Suriah dan bertempur, pada Mei 2017. “Sudah kukatakan kepadanya bahwa itu bisa membahayakan nyawanya. Dia seperti tahu betul apa yang akan dia lakukan. Saya merasa seharusnya saya berbuat lebih banyak untuk membujuknya agar kembali, tapi dia benar-benar bersikeras,” kisahnya.
Unit Perlindungan Perempuan (Kurdish Women’s Protection Units) merupakan organisasi militer yang terdiri dari perempuan-perempuan Kurdi, Arab, Asiria, Adighe dan sukarelawan asing. Sederhananya, YPJ adalah PYG versi perempuan. Diketahui, YPG dan PYJ merupakan organisasi militer Partai Persatuan Demokratik Suriah yang turut bertempur dalam perang Suriah di mana mereka ini mendapat dukungan dan dipersenjatai Amerika Serikat.
Anna kemudian tercatat sebagai perempuan Inggris pertama yang tewas dalam bertempur bersama pasukan Kurdi di Suriah yang kini sedang menghadapi tentara Turki.
Baca juga: AS dan Turki Sedang Mem-Balkanisasi Suriah Dengan Kekuatan Militer
Tewasnya Anna dikonfirmasi oleh komandan YPJ Nesrin Abdullah. “Kematian Campbell (Anna) adalah kerugian besar bagi kami karena dengan jiwa internasionalnya, semangat revolusionernya yang menunjukkan kekuatannya sebagai seorang wanita, dia selalu mengungkapkan kehendaknya dalam seluruh tindakannya. Atas nama Unit Pertahanan Wanita YPJ, kami menyampaikan belasungkawa terdalam kepada kelaurganya dan kami berjanji akan terus mengikuti jalan yang telah dia tempuh (bertempur). Kami akan mewakili dia dalam seluruh aspek perjuangan kami,” kata Nesrin.
Pewarta: Almeiji Santoso
Editor: Eriec Dieda