Mancanegara

Turki Mulai Melakukan Serangan Udara Terhadap Pasukan Kurdi di Suriah

Turki Mulai Melakukan Serangan Udara
Turki Mulai Melakukan Serangan Udara/Foto: investingmatters.co.za

NUSANTARANEWS.CO – Turki mulai melakukan serangan udara. Kantor Berita Arab Suriah mengatakan bahwa pada hari Senin jet-jet tempur Turki telah menyerang posisi-posisi Pasukan Demokrat Suriah (SDF) bentukan Amerika Serikat (AS) yang menargetkan persimpangan perbatasan antara Suriah dan Irak di wilayah al-Hasakah. Tidak ada korban cedera.

Sebuah gambar video yang beredar di media sosial menunjukkan serangan udara Turki menargetkan markas pasukan Kurdi dekat perbatasan Suriah dengan Irak, hanya beberapa jam setelah AS mengumumkan akan menarik diri dari wilayah tersebut.

SANA melaporkan bahwa pasukan Turki melancarkan serangan udara terhadap posisi Kurdi dan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) di provinsi al-Hasakah di Suriah timur laut. Pesawat-pesawat Turki dilaporkan menyerang markas SDF di provinsi Hasakah, menurut penyiar Saudi al-Ikhbariya. Laporan lain menunjukkan Turki menargetkan milisi Kurdi YPG, yang dianggap sebagai kelompok teroris oleh Ankara dan merupakan bagian dari SDF.

Capitol Hill menyuarakan keprihatinan yang sama atas serangan pada hari Senin. Partai Republik dan Demokrat telah lama mengkhawatirkan bahwa membiarkan serangan militer Turki dapat menyebabkan pembantaian suku Kurdi. Beberapa sekutu terdekat Presiden AS Donald Trump di Capitol Hill memperingatkan penarikan pasukan AS juga akan membuat situasi berbahaya bagi Israel, lapor media Israel.

Baca Juga:  BRICS: Inilah Alasan Aliansi dan Beberapa Negara Menolak Dolar

Sementera Presiden Trump memperingatkan Ankara untuk tidak melukai personel AS yang beroperasi di area dekat operasi militer Turki di Suriah, Trump mengatakan ada sekitar satu kompi personel AS yang ditempatkan di daerah itu.

Sebelumnya, penyiar al-Ikhbariya melaporkan bahwa jet Turki telah menyerang markas Pasukan Demokrat Suriah (SDF) di provinsi Hasakah. Jet Turki juga dilaporkan dilaporkan menghancurkan dua jembatan di pos pemeriksaan Samalka di perbatasan antara Suriah dan Irak.

Erdogan mengumumkan bahwa Ankara akan melancarkan operasi militer di Suriah dalam beberapa hari mendatang untuk membersihkan daerah perbatasan dari para pejuang Kurdi. Sementara itu, Gedung Putih mengatakan pada Minggu malam bahwa pasukan AS tidak akan mendukung operasi militer Turki dan akan mundur dari daerah itu.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengancam selama berbulan-bulan untuk melancarkan operasi militer melintasi perbatasan. Ankara memandang pasukan Kurdi Suriah merupakan ancaman nyata bagi negaranya.

AS telah memindahkan sekitar 50 sampai 100 personelnya dari perbatasan Suriah utara. Pejabat senior Gedung Putih mengumumkan bahwa Turki bebas untuk bergerak maju dengan operasi militernya yang telah lama direncanakan. Washington juga membantah bahwa akan menarik diri sepenuhnya dari Suriah. (Banyu)

Related Posts

1 of 3,064