Berita UtamaMancanegaraTerbaru

Iran-Rusia Berkoordinasi untuk Mengusir Pasukan AS dari Suriah

Iran-Rusia Berkoordinasi untuk Mengusir Pasukan AS dari Suriah

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Amerika Serikat (AS) dilaporkan sedang bekerja cepat untuk memperkuat pasukan pendudukannya di Suriah sebagai tanggapan atas semakin meningkatnya serangan oleh pasukan Suriah dan patroli jet-jet tempur Rusia di atas wilayah pendudukan AS.

Diberitakan, AS tidak hanya mengerahkan dua milisi bersenjata lengkap Sunni: Quwat al-Sanadid dan Jaysh al-Thawwar ke ladang minyak Conoco dan Al-Omar di Deir Ezzor di Suriah timur – tapi juga telah menempatkan skuadron F-22 ke Yordania dan F-16 ke pangkalan militer di Teluk Persia.

Sebelumnya, pada akhir Mei, AS juga telah mengirimkan sistem rudal HIMARS ke provinsi Deir Ezzor tepatnya untuk melidungi ladang minyak Al-Omar dan pabrik gas Conoco sebagai respon untuk menghadapi kemungkinan serangan oleh kelompok-kelompok proksi yang didukung Iran.

Seperti diketahui, pasukan pendudukan AS di Suriah kerap mendapat serangan drone dan rudal dari daerah yang dikendalikan oleh kelompok-kelompok tersebut. Dan selama dua tahun terakhir, serangan terhadap pangkalan miitr AS telah menjadi hal biasa.

Baca Juga:  Permen Menteri Nadiem Soal Seragam Sekolah Disorot, Perbaiki Mutu Pendidikan Daripada Pengadaan Seragam

Sejak awal tahun 2023, pangkalan militer AS di seluruh Suriah telah mendapat serangan drone dan rudal yang meningkat secara signifikan.

Pada 14 Juli, seorang pejabat tinggi militer AS sebagaimana dikutip Al-Monitor mengatakan bahwa pasukan Rusia dan Iran di Suriah telah berkoordinasi untuk memaksa pasukan pendudukan AS keluar dari Suriah.

Pejabat militer itu juga mengatakan, “dia melihat tanda-tanda bahwa komandan militer Rusia di Suriah secara diam-diam berkoordinasi dengan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran terkait rencana jangka panjang untuk menekan AS agar menarik pasukannya” dari Suriah, tulis Al- Monitor  .

“Saya melihat bukti perencanaan tingkat operasional antara komandan pasukan Quds dan pasukaa Rusia yang beroperasi di Suriah di Suriah,” kata pejabat itu.

Menurut pejabat itu, koordinasi Rusia-Iran di Suriah berpusat di sekitar “perencanaan kolaboratif, pemahaman kolaboratif, dan pembagian intelijen…

Tidak mengherankan bila AS terus memperkuat pendudukannya di Suriah, khususnya di timur laut negara yang kaya minyak itu. Minggu lalu, sumber-sumber lokal mengatakan kepada kantor berita Suriah SANA bahwa di Hasakah terjadi pengiriman besar peralatan logistik AS masuk ke wilayah tersebut.

Baca Juga:  LSN Effect di Pemilu 2024, Prabowo-Gibran dan Gerindra Jadi Jawara di Jawa Timur

Bala bantuan semacam itu telah berlangsung selama berbulan-bulan, terutama setelah lonjakan serangan terhadap pangkalan AS di Suriah tahun ini.

Bulan lalu, dokumen Pentagon yang bocor mengungkapkan bahwa Rusia dan Iran telah sepakat untuk membentuk ruang operasi bersama di Suriah guna menekan pasukan pendudukan AS di wilayah utara dan timur Suriah. (AS)

Related Posts

1 of 16