Politik

Surya Paloh Dinilai Abaikan Mekanisme Demokrasi di Partai Nasdem

surya paloh, partai nasdem, kader nasdem, mekanisme demokrasi, musda nasdem, kongres nasdem, demorkasi nasdem, gerakan restorasi, restorasi nasdem, parpol nasdem, nusantaranews, nusantara, nusantara news, nusantaranewsco
Logo Partai Nasdem. (Foto: Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, JakartaKader Partai Nasdem, Kisman Latumakulita mengingatkan Surya Paloh agar tidak mengesampingkan mekanisme demokrasi dalam membuat keputusan penting, termasuk tata kelola organisasi dan sirkulasi kepemimpinan. Sebab, kata dia, bisa berakibat Partai Nasdem kehilangan momentum penting dan strategis untuk ikut mamajukan bangsa nantinya.

Baca juga: Kader: Nasdem Tidak Pernah Kongres dan Musda

“Ke depan, bangsa Indonesia tidak mungkin dikelola atau dimajukan dengan cara-cara yang tidak demokratis,” ujar Kisman, Jakarta, Senin (12/11/2018).

Kismen menuturkan, mekanisme demokrasi telah menjadi pilihan pilar. Bahkan, pondasi utama dan terutama dari semua anak bangsa dalam memajukan Indonesia.

Baca juga: Target Menang Pemilu 2019, Surya Paloh Akan Resmikan Armada Nasdem di Jatim

“Sistem yang demokratis bukan hanya kebutuhan Partai Nasdem, tetapi menjadi kebutuhan semua komponen bangsa. Sangat disayangkan bila Surya Paloh dan partai politik dengan dengan tagline restorasi tersebut mengabaikan mekanisme demokrasi,” jelasnya.

Dia menambahkan kini semua lini kehidupan berbangsa dan bernegara, baik partai politik maupun organisasi kemasyarakatan telah sepakat memilih dan menerapkan sirkulasi kepemimpinan dengan cara dan mekanisme yang sangat demokratis.

Baca Juga:  Tanah Adat Merupakan Hak Kepemilikan Tertua Yang Sah di Nusantara Menurut Anton Charliyan dan Agustiana dalam Sarasehan Forum Forum S-3

Baca juga: Gus Choi: Kader Partai Nasdem Harus Sesuai Harapan Pak Surya Paloh

“Hanya partai politik dengan tagline restorasi saja yang sepertinya lupa atau melupakan mekanisme demokrasi,” cetusnya.

Kisman juga mengingatkan Surya Paloh dan para elit Partai Nasdem agar tidak merekayasa keputusan partai seolah-olah ada usulan dari daerah-daerah untuk menunda pelaksanaan Kongres Partai Nasdem. Caranya, dengan membuat tanggal mundur atau back date di atas keputusan yang dibuat sebelum Maret 2018.

Baca juga: Surya Paloh Digugat Karena Ilegal Sebagai Ketua Umum Partai Nasdem

“Sebab cara itu, selain tidak bermoral dan merobohkan panji-panji besar restorasi, juga bisa berakibat pada pelanggaran pidana,” ucapnya.

“Restorasi itu maknanya kita jangan memperbaiki kesalahan yang lalu dengan cara memproduksi kesalahan baru. Restorasi juga berarti kita jangan berbohong atau membohongi publik. Restorasi juga artinya kita jangan merugikan kepentingan publik seperti mengabaikan prinsip dan mekanisme demokrasi,” tambah dia.

Baca juga: Kader Nasdem: Surya Paloh Kehilangan Legitimasi Politik dan Demokrasi

Baca Juga:  Sekjen PERATIN Apresiasi RKFZ Koleksi Beragam Budaya Nusantara

“Restorasi juga bermakna kita berkorban untuk kepentingan rakyat dan orang di atas kepentingan pribadi dan kelompok. Memperbaiki kesalahan yang lalu dengan cara memproduksi kesalahan baru sangat bertentangan tujuan dari partai yang dibangun dengan tagline restorasi atau gerakan perubahan. Mudah-mudahan saja perkiraan atau dugaan saya tentang rencana membuat keputusan menunda kongres dengan tanggal yang dimundurkan atau back date ini tidak benar,” terang Kisman.

(bya/asq)

Editor: Banyu Asqalani

Related Posts

1 of 3,150