Mancanegara

Soal Serangan Udara, Moskow Yakin AS Pertimbangakan Posisi Prajurit Rusia di Suriah

NUSANTARANEWS.CO, Moskow – Serangan udara yang dilancarkan Angkatan Udara Israel (IAF) menggunakan jet tempur F-15 terhadap pangkalan udara sebuah pangkalan udara di dekat Homs Senin 9 April lalu ditentang keras Rusia. Pesawat tempur F-15 IAF, Israel Air Force, dilaporkan melepas 8 buah peluru kendali di mana 3 di antaranya menghantam sisi barat pangkalan udara dan 5 lainnya berhasil dicegat pertahanan udara Suriah.

Sumber Suriah, Muhammad Mulhem menyebut serangan Israel itu merupakan perintah dari Amerika Serikat lantaran militer Suriah dan Rusia menghajar benteng terakhir kelompokl teroris di kawasan Ghouta Timur yang didukung AS dan sekutu.

Baca juga: Serangan Israel di Pangkalan Udara Dekat Homs Disebut Atas Perintah AS

Komite Pertahanan Rusia memperingatkan, jika AS kembali menyerang basis militer di Suriah, maka Moskow akan melakukan serangan balasan. Yevgeny Serebrennikov seperti dikutip Sputnik menegaskan militer Rusia yang bertugas di Suriah akan membalas jika serangan udara kembali diluncurkan.

Baca Juga:  President Macron to Moroccan Parliament: His Majesty the King Embodies 'Continuity of One of World's Oldest Dynasties, One of Facets of Modernity'

Diketahui, Rusia masih menempatkan pasukan dan penasihat militer di Suriah meski sebagian sudah ditarik pulang ke Moskow usai sukses menjalankan misi perang selama dua tahun.

Pasukan Rusia kini menyebar di sejumlah tempat di Suriah untuk memastikan kondusifitas dan keamanan negara yang dipimpin Presiden Bashar Al-Assad tersebut.

Pangkalan udara Hmeimim dan pangkalan angkatan laut Tartus merupakan dua basis utama pasukan Rusia di Suriah. Selain itu, prajurit-prajurit Rusia juga ditempatkan di sejumlah kawasan dan telah dipersiapkan untuk mengantisipasi serangan. Pasukan Rusia dikatakan mengontrol secara ketat setiap kawasan dan siap melakukan serangan balasan jika Suriah kembali diserang dari berbagai sisi, terutama serangan udara. Apalagi dengan adanya tuduhan AS dan sekutu soal penggunaan senjata kimia di kota Douma baru-baru ini yang ditimpakan kepada pemerintah Suriah dan Rusia.

Baca juga: Israel Bungkam Usai Bunuh 14 Tentara Suriah Lewat Serangan Udara

“Seperti ditunjukkan Kementerian Pertahanan, pangkalan militer Rusia di Hmeimim dan Tartus berada di bawah perlindungan ketat. Pada saat yang sama kami berharap jika AS kembali melancarkan serangan udara, prajurit-prajurit kami tidak terancam. Saya kira Amerika Serikat memahami situasi ini dan tidak akan melakukannya karena Rusia akan segera menanggapinya,” kata Serebrennikov.

Baca Juga:  King of Morocco, HM King Mohammed VI, Delivers Speech to Nation on Green March 49th Anniversary

Sebelumnya tidak ada pihak yang mau mengaku sebagai pelaku serangan udara di pangkalan udara dekat Homs, Suriah 9 April lalu. Amerika Serikat sendiri membantah pihaknya yang melancarkan serangan tersebut. Tel Aviv juga bungkam kendati diketahui serangan itu dilepaskan melalui dua unit jet tempur F-15 milik angkatan udara Israel (IAF). (red)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 6