Mancanegara

Robert B Neller: Korps Marinir AS Percepat Modernisasi Alutsista

NUSANTARANEWS.CO, Washington – Komandan Korps Marinir Amerika Serikat Jenderal Robert B Neller di Dewan Atlantik membahas terkait rencana Korps Marinir untuk memiliki pasukan terlatih yang siap menghadapi musuh di masa depan. Neller menyoroti anggaran pertahanan AS tahun 2018 yang naik tajam, bahkan terhitung sebagai anggaran terbesar dalam sejarah Amerika.

Menurut Neller, dengan anggaran tersebut memungkinkan Korps Marinir mempercepat upaya modernisasi alutsista, terutama dalam penerbangan dan meningkatkan jumlah prajurit marinir di sektor perang siber dan informasi.

“Apakah anggaran tersebut cukup? Ya, saya pikir cukup. Kepada Kongres kami sudah mengajukan syarat-syaratnya dan Kongres setuju memberikan kepada kami anggaran. Sehingga, tugas kami sekarang adalah membelanjakannya secara bijak untuk menciptakan kekuatan yang kami butuhkan untuk menjaga keamanan Amerika,” kata Neller dikutip Departemen Pertahanan AS.

Baca juga: 1.587 Prajurit Marinir AS Latihan Enam Bulan di Pulau Terpencil Australia

Dia melanjutkan, ke depan ada rencana untuk mengubah jadwal agar lebih banyak difokuskan pada pelatihan. Neller mengatakan, kemungkinan perubahan terjadi pada lamanya tugas para prajurit marinir AS. Boleh jadi lamanya tugas yang biasanya selama 12 bulan, ke depan akan ditambah menjadi 18 bulan.

Baca Juga:  Kekuatan dan Potensi BRICS dalam Peta Politik Global Mutakhir

Berikutnya, kata dia, jumlah kekuatan angkatan laut juga akan ditingkatkan untuk bekerja di sektor maritim. “Kami bekerja untuk membuat marinir menjadi yang terbaik dan cakap, sebisa kami,” ungkapnya.

Terkait kebijakan prajurit transgender, Neller mengatakan bahwa Korps Marinir AS memiliki standar baku dan persyaratan yang harus dipenuhi. Dan selama mereka menjalankan tugas dan fungsinya sesuai standar dan syarat tersebut, mereka harus tetap dengan seragam mereka untuk melayani negara.

Baca juga: Korps Marinir AS Difasilitasi Jet Tempur F-35B

“Saya tahu ada banyak litigasi yang sedang terjadi, dan saya tidak akan berspekulasi soal itu. Mereka prajurit marinir Amerika Serikat dan mereka tahu bagaimana melakukan pekerjaannya,” kata Neller.

Dia menegaskan, tugas Korps Marinir adalah untuk membela bangsa. Apapun di luar itu tidak ada hal yang menarik. “Blair pernah berkata, pekerjaan kepala dinas adalah mempersiapkan pasukan terlatih, dan menjadi komandan tempur. Kami mempersiapkan tenaga yang terlatih dan siap pakai untuk menciptakan situasi aman secara global, itulah jalur kami,” jelasnya.

Baca Juga:  Termasuk untuk Indonesia, Raja Maroko King Mohammed VI Tunjuk Dubes Baru

“Jadi, ketika saya berbicara dengan marinir, saya selalu mengingatkan mereka. Saya berkata, hei dengar anda telah bersumpah untuk mendukung dan membela Konstitusi Amerika Serikat melawan musuh, asing dan domestik. Jadi, kerjakan tugas anda!,” tegasnya.

Baca juga: Marinir AS Gunakan Senjata Anti-Tank, SMAW

Sekadar tambahan, Dennis Cutler Blair yang dikutip Neller adalah mantan Laksamana Angkatan Laut Amerika Serikat, yang merupakan komandan pasukan AS di wilayah Pasifik. Blair merupakan seorang perwira di Angkatan Laut AS dan bertugas di Gedung Putih selama masa kepresidenan Jimmy Carter dan Presiden Ronald Reagan. Ia pensiun dari Angkatan Laut AS pada tahun 2002 silam dengan pangkat Laksamana. Namun, di masa kepemimpinan Barack Obama, Blair ditunjuk menjadi Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat. Sayang, setahun kemudian Blair mengundurkan diri dari jabatannya tersebut, tepatnya pada 20 Mei 2010. (red)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 791