MancanegaraTerbaru

Marinir AS Gunakan Senjata Anti-Tank, SMAW

NUSANTARANEWS.CO – Korps Marinir AS mengumumkan bahwa mereka kemungkinan akan meningkatkan senapan anti-tank dari Shoulder-Launched Multipurpose Assault Weapon (SMAW) yang telah digunakan sejak tahun 1984, ke senapan Carl Gustaf buatan Swedia. Hal ini sekaligus menunjukkan AS dan Swedia punya kemajuan yang sangat intens soal kerjasama persenjataan.

Carl Gustaf sudah digunakan oleh Angkatan Darat AS, khususnya Special Operations Command (SOCOM) dan Army Rangers. Militer AS menunjuk Carl Gustaf sebagai M3 Multi-role Anti-armor Anti-tank Weapon System (MAAWS).

Namun, seperti dilaporkan, Korps Marinir As juga menginginkannya dan berencana membeli berjumlah dua kali lipat dari pembelian Angkatan Darat. Rencananya, marinir AS akan membeli sebanyak 1.200 Carls Gustaf yang dijadwalkan pada tahun 2023 mendatang.

Carl Gustaf akan digunakan oleh regu infanteri Marinir, sedangkan SMAW akan dipertahankan untuk digunakan oleh pasukan tempur.

“Saat ini, kami memiliki gap kemampuan untuk beberapa efek tembakan roket. Jadi Angkatan Darat dan SOCOM memiliki MAAWS, dan kami ingin mendapatkan sumber daya yang kita butuhkan untuk mengejar iterasi berikutnya dari MAAW,” ujar Chris Woodburn, wakil untuk Manuver Korps Marinir, mengatakan kepada military.com.

Baca Juga:  Alumni SMAN 1 Bandar Dua Terpilih Jadi Anggota Dewan

Versi baru Carl Gustaf yang diproduksi oleh Saab Bofors Dynamics memiliki banyak keunggulan dibandingkan SMAW. Senapan ini dapat menyalakan proyektil yang sedikit lebih besar atau dua kali lipat dan memiliki rentang efektif dua kali lebih besar.

Selain itu, Carl Gustaf juga memiliki proyektil anti-tank dan putaran dual purpose yang memiliki daya eksplosif tinggi. Adapun beratnya kurang dari 2,5 kilogram tetapi secara keseluruhan Carl Gustaf adalah senjata unggulan.

Renacannya, SMAW ini juga akan menggunakan amunisi yang bisa menghancurkan bunker secara efektif.

Sekadar informasi, Carl Gustaf telah digunakan oleh militer di 40 negara. Dan SMAW, yang dibuat oleh Nammo Talley dan pertama kali diterjunkan pada tahun 1984, menembakkan putaran peledak dan serbaguna yang tinggi, peledak anti-lapis baja yang eksplosif tinggi, dan telah digunakan untuk melepaskan sebuah roket peledak baru yang mencakup hulu ledak termobarik. Putaran terakhir ini digunakan untuk menghancurkan bunker selama pertempuran pertama dan kedua Fallujah, Irak, pada tahun 2004.

Baca Juga:  Dihadiri PPWI dan Perwakilan Kedubes, Peletakan Bunga di Monumen Gagarin Berlangsung Hikmad

Korps Marinir adalah pelanggan utama SMAW, yang juga digunakan oleh militer Lebanon dan Taiwan. (ed)

Editor: Eriec Dieda/NusantaraNews

Related Posts

1 of 5