KesehatanMancanegara

Negara-Negara Uni Eropa Temukan Kontaminasi Pestisida Pada Telur

NUSANTARANEWS.CO – Kontaminasi pestisida terhadap makanan, tampaknya adalah hal yang biasa terjadi, khususnya pada jenis-jenis sayuran yang biasanya memang menggunakan pestisida dalam proses budidayanya. Namun, pernahkah anda mendengar tentang kontaminasi pestisida pada telur?

Kantor Berita Reuters melaporkan, beberapa negara di Eropa seperti Belgia dan Belanda telah menemukan adanya kontaminasi pestisida pada telur belakangan ini. Adanya kontaminasi insektisida dengan jenis fipronil ini telah menyebabkan pengecer di beberapa negara Eropa menarik jutaan telur dari rak supermarket. Hal tersebut dikarenakan adanya ketakutan terhadap konsekuensi berbahaya yang ditimbulkan oleh manusia tersebut menyebar.

Fipronil adalah jenis insektisida yang biasanya digunakan untuk mengobati hewan peliharaan dari serangan kutu. Namun, zat ini di larang digunakan atau terkandung dalam bahan dan produk makanan karena dapat menyebabkan kerusakan organ pada manusia jika dikonsumsi dalam jumlah yang besar atau secara berkala.

Kasus penemuan kontaminasi insektisida pada telur tersebut di ketahui oleh pihak regulator keamanan pangan Belgia sejak Juni lalu, namun tidak sesegera mungkin melakukan tindakan tegas dan hanya memberi tahu pada Komisi Eropa pada akhir Juli. Hal tersebut menjadikan Belgia dirundung kritik. Namun, Belgia justru menyalahkan Belanda untuk kasus ini.

Baca Juga:  Dewan Kerja Sama Teluk Dukung Penuh Kedaulatan Maroko atas Sahara

Hal tersebutl lantaran pihak otoritas pangan Belgia telah mengirimkan laporan berupa temuan adanya kontaminasi tersebut kepada Belanda, namun tidak kunjung ada respon atau tindakan. Padahal mereka ketahui, bahwa temuan semacam ini di Belanda sudah terjadi sejak November, akan tetapi Belanda juga enggan bertukar informasi tentang hal ini.

Hingga saat ini, otoritas Belanda dan Belgia telah melacak sumber insektisida tersebut ke pemasok produk pembersih di Belanda.

Menteri pertanian Belgia Denis Ducarme menilai pemerintah Belanda bersalah karena enggan berbagi informasi. “Jika sebuah negara seperti Belanda, salah satu eksportir telur terbesar di dunia, tidak bertukarinformasi, ituu adalah masalah nyata,” ungkap Ducarme atas kekecewaannya terhadap email dan teleponterhadap pihak otoritas pangan Belanda yang tidak terjawab.

Menanggapi kabar tersebut, menteri pertanian Perancis juga menggaris bawahi dan mengkritik tentang pembagian informasi antara negara-negara Uni Eropa dan mengusulkan agar informasi tersebut dibicarakan pada forum menteri-menteri pertanian Uni Eropa selanjutnya.

Baca Juga:  Inggris Memasuki Perekonomian 'Mode Perang'

Perancis juga tengah menyelidiki beberapa pabrik pengolahan makanan yang menerima telur terkontamunasi dari Belgia dan Belanda. Tindakan tersebut akan dilanjutkan dengan penarikan produk-produk dari toko-toko tergantung dari penemuan yang dijadwalkan akan selesai dikerjakan akhir pekan ini.

Sementara pihak Kementerian Pertanian Jerman mengatakan bahwa kontaminasi jutaan telur dengan insektisida yang berpotensi membahayakan itu adalah tindakan “kriminal”.

Penulis: Riskiana
Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts

1 of 9