NUSANTARANEWS.CO, Brussel – Uni Eropa mengumumkan rencana investasi infrastruktur global senilai hingga 300 miliar euro, atau sekitar US$ 340 miliar. Hal tersebut dismpaikan oleh Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen saat konferensi pers pada Rabu (1/12).
Investasi itu akan berasal dari sektor publik dan swasta hingga 2027, dengan berbagai bidang cakupan utama seperti perubahan iklim, digitalisasi, transportasi, dan kesehatan.
Program juga mencakup proyek-proyek yang sejalan dengan upaya Uni Eropa untuk mengurangi emisi karbon serta terkait pentingnya aturan hukum untuk melindungi hak asasi manusia dan kekayaan intelektual.
Von der Leyen mengungkapkan Uni Eropa ingin menunjukkan bahwa pendekatannya yang berdasar pada nilai-nilai demokratis dapat memenuhi kebutuhan masyarakat setempat serta mengatasi tantangan global.
Leyen juga menegaskan bahwa rencana Uni Eropa itu adalah sebagai alternatif dari inisiatif Belt and Raod yang diusung Cina.
Dikatakannya Leyen bahwa negara-negara yang telah merasakan investasi Cina, memerlukan tawaran yang lebih baik dan berbeda. Menurutnya, negara-negara di dunia mengetahui adanya transparansi dalam program Uni Eropa tersebut, dan tidak akan ada utang yang tidak dapat dibayar oleh peminjam. “Negara-negara membutuhkan “mitra tepercaya” untuk merancang proyek yang berkelanjutan.”
Sejauh ini, Cina telah mendanai kereta api, jalan dan pelabuhan namun dituding membebani beberapa negara dengan utang.
Strategi Cina telah mencapai Afrika, Asia, Indo-Pasifik, dan Uni Eropa. Perusahaan Cosco Cina memiliki dua pertiga dari pelabuhan kontainer besar Yunani di Piraeus dan Cina Road and Bridge Corporation telah membangun jembatan utama di Kroasia. (Banyu)
