Peristiwa

Komunis Itu Nyata, Seminar Pendukung PKI Dibubarkan

NusantaraNews.co, Jakarta – Sepanjang bulan September ini pembicaraan mengenai Komunis dan komunisme banter lagi di berbagai media, baik media informasi maupun media sosial yang dikelola bebas secara individu.

Hari ini, tanggal 16 September, sekelompok orang mengadakan seminar pendukung komunis di Gedung LBH Jl P. Diponegoro, Jakarta Pusat dengan tema ‘Pengungkapan Kebenaran Sejarah 1965/66.’.

Simak: Didemo, Seminar Pro PKI Dibubarkan

Tercium aroma, merekahnya kembali benih-benih kemunisme di Indonesia, sejumlah pihak menggalang kekuatan untuk menggagalkan aksi tersebut. Misalnya seperti sejumlah pihak yang menamakan aliansi Mahasiswa dan Pemuda Anti Pancasila, yang sejak jauh hari telah mempesiapkan gerakan aksi di depan Gedung LBH hari ini untuk menggagalkan seminar pendukung PKI tersebut.

Pun demikian, seminar pendukung komunis di Indonesia berhasil digagalkan dan dibubarkan oleh pihak kepolisian. Ini menyusul aksi massa yang melakukan demonstrasi menolak dan menentang kegiatan seminar PKI yang berlangsung sampai 17 September 2017 besok.

Baca Juga:  Ar-Raudah sebagai Mercusuar TB Simatupang

Fenomena ini, membawa ingatan pada pernyataan Kepala Satkornas Barisan Ansor Serbaguna Alfa Isnaini kepada NusantaraNews.co di Jakarta, Senin (9/5/2016) silam. Menurut Alfa, sejarah kelam tentang kekejaman komunisme di Indonesia bukan retorika sejarah, bukan mitos dari seorang pendongeng ulung.

Baca: Banser: Komunis Itu Nyata

Waktu itu, ia menegaskan pengaruh komunisme secara laten terus menebarkan pengaruhnya hingga saat ini (waktu itu, mungkin tentu juga hingga sekarang, _red). “Mereka, secara aktif melakukan proses transformasi ideologi komunismenya ke masyarakat di Indonesia,” kata Alfa.

“Jadi satu, bahwa sebagaimana pemahaman masyarakat secara umum, sekarang ini bahwa ideologi komunis secara laten itu memang nyata,” ujar Alfa.

Alfa menyampaikan, negara mesti melakukan antisipasi aktif sebelum pengaruh laten komunisme bersebar lebih luas. Karena itu, dia mendorong agar seluruh komponen negara dapat hadir sebagai tameng masyarakat dari berbagi pengaruh komunisme tersebut. Negara, lanjutnya, penting untuk merumuskan pendidikan anti komunisme bagi generasi bangsa sejak dini. Bahkan ia mengusulkan supaya pengetahuan tentang bahaya komunisme dapat dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah-sekolah di Indonesia.

Baca Juga:  Bencana Hidrometeorologi Incar Jawa Timur, Heri Romadhon: Masyarakat Waspadalah

“Jadi secara umum dari hadirnya negara itu, maka tataran pendidikan yang ada di bangku sekolah misalnya harus dihadirkan juga. Jadi kita menuntut kepada negara, supaya sejarah kelam dari aksi PKI itu harus hadir di pendidikan. Sehingga wacana itu dapat ditepis sejak dini. Di sekolah SD dan sebagainya,” jelasnya. (Ahmad/Sule)

Baca juga: Film G30S/PKI Diputar Kembali Serentak, Tak Ada Ruang Lagi bagi Komunis di Indonesia

Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts

1 of 6