NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan saat diwawancarai majalah Time menyebut kasus teror yang menimpanya turut melibatkan perwira polisi.
Dikonfirmasi hal itu ke Wakil Ketua KPK, Laode Muhammad Syarif, Syarif menjawab pihaknya enggan mengomentari. Alasannya pihaknya belum mendapatkan informasi detai tentang hal tersebut.
“Kami belum mendapatkan informasi detail tentang itu,” ujar Syarif di Jakarta, Kamis, (15/6/2017).
Syarif menambahkan sejauh ini pihaknya masih menjalin komunikasi dengan Mabes Polri perihal penanganan kasus penyiraman air keras terhadap wajah Novel. Bahkan pihaknya akan mengundang Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk membahas penanganan kasus ini kedepan.
“Kayaknya senin atau selasa kami akan undang pak Kapolri. Peertemuannya nanti dengan Kapolri (Tito Karnavian) ya kalau tidak di Mabes atau KPK,” pungkasnya.
Novel merupakan penyidik KPK yang mendapatkan teror fisik berupa penyiraman air keras. Teror tersebut dilakukan kepadanya pada saat usai menjalani shalat subuh.
Kasus ini kemudian ditangani oleh PMJ, namun hingga saat ini belum menemukan titik terang. Hingga kini baik pelaku lapangan maupun aktor intelektual teror tersebut belum diketahui.
Pewarta: Restu Fadilah
Editor: Achmad Sulaiman