NUSANTARANEWS.CO – Meski telah dinyatakan terpukul mundur dan tak lagi memiliki pusat komando, militan di Suriah ternyata masih ganas.
Kantor berita SANA melaporkan, sebuah jet tempur Angkatan Udara Suriah ditembak jatuh di Provinsi Hama Utara, dan pilotnya terbunuh bersamaan dengan jatuhnya jet tempur jenis Aero L-39 Albatros tersebut.
“Pesawat militer jatuh di sekitar Hama setelah ditembak jatuh oleh teroris, pilot terbunuh,” kata media pemerintah Suriah, SANA.
Aero L-39 Albatros dilaporkan ditembak jatuh oleh senapan mesin anti-pesawat. tidak jelas kelompok militan mana yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Namun, kelompok Free Idlib Army, sebuah kelompok sayap Free Syrian Army (FSA) mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan itu.
Sementara itu, Reuters melaporkan bahwa Tahrir al-Sham, kelompok militan yang berafiliasi dengan Al-Qaeda, juga mengklaim bertanggung jawab.
Sebuah video dipublis secara online menunjukkan mayat pilot jet temput Aero L-39 Albatros tergeletak bersimbah darah. Rekaman video tersebut tampak menunjukkan mayat pilot dikelilingi sekelompok militan, sekaligus menggambarkan anggota kelompok Jaysh al-Nukhba, sebuah kelompok militan bersenjata yang berbasis di Idlib dan Hama.
Lebih lanjut, meskipun belum ada konfirmasi secara resmi, video tersebut juga menunjukkan seorang anggota militan yang memegang FIM-92 Stinger, sebuah peluru kendali darat ke udara yang dikembangkan Amerika Serikat. Peluru kendali ini diketahui digunakan oleh semua matra angkatan bersenjata Amrika Serikat, yang telah digunakan sejak tahun 1981 silam.
“Kilatan cahaya yang terang (ledakan) terlihat tinggi di atas, dan kemudian asap mengepul dari sebidang tanah di kejauhan,” SANA melaporkan. (red)
Editor: Eriec Dieda
