Politik

Fahri Hamzah: Robertus Robet Hanya Mengingatkan Masa Lalu Kita yang Kelam

fahri hamzah, garbi, kegelisahan, nusantaranews
Fahri Hamzah. (Foto: Instagram/Fahri Hamzah)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Robertus Robet ditangkap oleh aparat kepolisian lantaran menyanyikan lagu Mars ABRI yang liriknya telah diubah sebelum menyampaikan orasi dalam aksi Kamisan ke-576 pekan lalu yang viral. Penangkapan dan penetapan Robertus Robet sebagai tersangka oleh aparat pun menuai respons dari berbagai kalangan. Pasalnya, penangkapan Robet merupakan ancaman bagi kebebasan berekspresi.

Robertus ditangkap polisi pada Kamis (7/3) pukul 00.30 WIB dengan dugaan tindak pidana penghinaan terhadap penguasa atau badan umum yang ada di Indonesia. Diduga Robertus melakukan penghinaan terhadap institusi TNI saat orasi saat acara ‘kamisan’ di depan Istana Negara.

Simak: Siapakah Robertus Robet? Ini Fakta-Fakta Tentang Dosen UNJ itu

Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengaku kenal sosok Robet sejak keduanya sama-sama masih berstatus mahasiswa di Universitas Indonesia (UI). Fahri berkisah bahwa Robet adalah lawan debat yang berat bagi dirinya. Fahri pun tak menyangkal bahwa ada banyak perbedaan pandangan antara dirinya dengan Robet.

Baca Juga:  Politik Identitas dan Regenerasi pada Pilkada Serentak 2024

Kendati demikian, dalam hal penangkapan Robet, Fahri menilai Robet hanya mengingatkan semua pihak soal bahaya Dwi Fungsi ABRI di masa lalu.

“Saya kenal Robert sejak kuliah di UI, lawan debat yang berat, dan berbeda dalam banyak hal. Tapi penangkapan dia oleh aparat adalah tragedi pada kebebasan berpendapat dan ekspresi. Dia hanya mengingatkan kita soal bahaya #DwiFungsiABRI , masa lalu kita yg kelam…,” tulis Fahri di akun Twitter ‏@Fahrihamzah, Kamis (7/3/2019).

Simak: Penangkapan Robet Dinilai Untuk Menimbulkan Ketakutan Kebebasan Berekspresi

Lebih lanjut Fahri menulis pernyataan bernada puitis dalam cuitannya:

Kampusku,
Bangkitlah kalian,
Eksistensi Kalian mulai hilang,
Mengapa kalian biarkan?
Rektor sudah mati,
Dekan sudah di-persekusi ,
Mahasiswa sudah pergi,
Mimbar Kalian sudah terintimidasi,
Dan sekarang dosen diusir dan ditangkapi.

Kampusku,
Masih adakah harapan bagi akal budi?

Baca Juga:

Baca Juga:  Paslon Cabup Gus Fawait-Djos Tak Hadir Kampanye Damai, KPU Jember Langgar Kesepakatan Bersama

“Teman2 yg biasanya punya pendirian tentang kebebasan sipil, #FreedomOfSpeech , HAM, dll sekarang mulai hilang. Lalu setelah Robert ditangkap, mungkin mulai menyesal. Entahlah, aneh saja kalian. Munafik dan menyebalkan. Kebencian kalian pada suatu kaum bikin kalian tumpul,” sambung cuit Fahri. (mys/nn)

Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 3,171