NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Aktivis Natalius Pigai menyesalkan empat tahun kepemimpinan Joko Widodo yang hanya mampu menurunkan jumlah rakyat miskinan sebesar 1 persen. Menurutnya, angka itu menunjukkan presiden yang akrab disapa Jokowi itu paling gagal bila dibandingkan presiden-presiden sebelumnya.
“Jokowi 4 tahun pimpin Indonesia habiskan anggaran negara 7 ribu triliun, hanya mampu turunkan 1% jumlah orang miskin. Paling kecil sepanjang sejarah Indonesia dan terkecil di antara 6 Presiden RI,” katanya melalui pesan elektronik, Rabu (25/7).
Mantan Kasubid Statistik Ketenagakerjaan Kemenakertrans RI ini mengatakan dirinya memiliki data. Kepemimpinan Presiden BJ Habibie berhasil menurunkan angka kemiskinan dari jumlah 24,43 persen menjadi 23,42 persen. Diketahui, Habibie menjadi presiden hanya 1 tahun dan 5 bulan.
Kemudian, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dari 23,42 persen menjadi 18,41 persen atau turun 5,1 persen. Gus Dur memimpin Indonesia dimulai pada 1999 hingga 2001.
“Di masa pemerintahan Megawati angka kemiskinan dari 18,41 persen menjadi 17,42 persen, kemudian dilanjutkan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono-red) dari 17,42 persen turun menjadi 14,15 persen di periode pertama dan menjadi 10,96 persen di periode kedua,” katanya.
Baca juga: BPS Klaim Kemiskinan Menurun, Apa Benar Penghasilan Sehari Rp 14.000 Tidak Disebut Miskin?
Seperti diketahui, Megawati menjadi presiden dimulai pada 23 Juli 2001 sampai 20 Oktober 2004, dan SBY memimpin selama dua periode.
“Tahun kepemimpinan SBY turun 2,51 persen dan periode kedua turun 3,46 persen. Kemudian lanjut ke Jokowi. Dari 10,96 persen sekarang 9,86 persen. Turunnya itu cuma 1 persen selama empat tahun. Ini data resmi, jadi jangan percaya sama berita yang kemarin heboh, Jokowi berhasil menurunkan angka kemiskinan,” katanya.
“Dari data sah BPS, Jokowi itu paling gagal, ia hanya berhasil menurunkan angka kemiskinan sebanyak 1 persen selama empat tahun. Rp 7 triliun yang dikeluarkan ke mana?,” imbuhnya.
Baca juga: Meragukan Data Statistik Resmi Soal Angka Kemiskinan Rakyat Indonesia
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) merilis tingkat kemiskinan di Indonesia pada 17 Juli 2018. Menurut BPS, tingkat kemiskinan di Indonesia mencapai angka di bawah dua digit, tepatnya pada angka 9,82 persen per Maret 2018. Angka ini berkurang bila dibandingkan periode yang sama tahun 2017 lalu yang masih berada di angka 10,64 persen.
BPS mengatakan, jumlah penduduk miskin Indonesia pada Maret 2018 mencapai 25,95 juta orang atau turun 633,2 ribu orang dibanding September 2017 yang mencapai 26,58 juta orang (10,64%).
Laporan BPS ini juga menuai sorotan lantaran mencatat garis kemiskinan per Maret 2018 sebesar 401.220 per bulan. Padahal, jumlah tersebut bila dibagi 30 hari menjadi sebesar RP 13.374. Sehingga, masyarakat yang pendapatan per hari sekitar RP 14.000 tidak disebut miskin. (red/nn)
Editor: Gendon Wibisono & Eriec Dieda