Hukum

Kerjasama Australia-Polri Hasilkan Sketsa Wajah Pelaku Teror Novel Baswedan

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Sketsa pelaku penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan telah diperlihatkan oleh Kepala Kepolisian RI, Tito Karnavian. Dalam sketsa tersebut, pelaku penyerangan terhadap Novel memiliki tinggi sekitar 167-170 cm, berkulit agak gelap, berambut kriting, dan memiliki badan cukup tegap.

Kata Tito, Mabes Polri menggandeng kepolisian Australia untuk mengungkap identitas pelaku penyiraman terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. Kerja sama kedua institusi tersebut kemudian menghasilkan sketsa wajah pria yang diduga kuat merupakan pelaku teror.

“Kami bekerja sama dengan rekan-rekan dari AFP, kepolisian Australia, kemudian kita rekonstruksikan menggunakan sistem komputer sehingga terakhir kami dapatkan yang ini,” ujar Tito.

Tito menjelaskan sebelum mendapatkan hasil yamgs cukup jelas seperti saat ini, pihaknya telah berulang kali menggambar sketsa wajah yang diduga merupakan pelaku. Sketsa wajah tersebut dubuat mulai dari sketsa tangan sampai dengan menggunakan teknologi yang mutakhir.

Adapun sketsa wajah yang akhirnya dihasilkan ini berdasarkan pada keterangan dari saksi yang dinilai sangat penting dalam kasus ini. Saksi itu menaruh curiga terhadap seseorang yang dia lihat lima menit sebelum kejadian teror tersebut.

Baca Juga:  Pengacara Sunandar Yuwono Ambil Alih Perkara Tunggakan Pengembang Tenjo City Metropolis 

“Sketsa ini belum di publish, ini baru dua hari lalu,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang pengendara motor di dekat rumahnya pada 11 April 2017 lalu seusai shalat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya.

Mata Novel pun mengalami kerusakan sehingga ia harus menjalani perawatan di Singapore National Eye Centre (SNEC) sejak 12 April 2017.

Pada 18 Mei 2017, Polda Metro Jaya juga mengamankan seorang pria bernama Niko Panji Trisatya yang diduga terlibat penyerangan Novel karena ia pernah membuat video di “youtube” yang menyampaikan bahwa ia merasa ditekan Novel Baswedan saat menjalani pemeriksaan kasus suap kepada Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar.

Namun, pada 19 Mei 2017, Niko pun dibebaskan karena penyidik memastikan Niko berada di luar Jakarta saat penyerangan terhadap Novel terjadi, dan hingga saat ini belum ada kemajuan berarti dari pengusutan perkara itu.

Pewarta: Restu Fadilah
Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3