Politik

Theresa May Teken Surat Keluarnya Inggris dari Uni Eropa

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Perdana Menteri Inggris, Theresa May dengan tenang menandatangani surat bersejarah untuk memulai proses keluarnya negara tersebut dari Uni Eropa. Surat itu akan dikirimkand ari 10 Downing Street ke Brussels, tempat surat akan disampaikan kepada Presiden Uni Eropa Donald Tusk oleh Duta Besar Inggris untuk Uni Eropa Tim Barrow pada Rabu (29/3) waktu setempat.

Melalui surat tersebut, May memberitahu Tusk akan niat serius Inggris keluar dari blok Uni Eropa setelah kebersamaannya selama 44 tahun. Selain itu, Theresa juga berusaha menjalankan Pasal 50 Perjanjian Lisbon Uni Eropa.

Seperti diketahui, Inggris memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa setelah referendum 23 Juni 2016 lalu yang menghasilkan 52 persen warganya mendukung keputusan bersejarah tersebut.

Theresa sendiri akhirnya resmi dinobatkan menjadi Perdana Menteri Inggris yang baru menggantikan David Cameron yang mengundurkan diri setelah insiden Brexit, Dengan demikian, Theresa kini tercatat sebagai perdana menteri wanita kedua Inggris setelah Margaret Thatcher pada usia 59 tahun.

Baca Juga:  Waketum AMM: Kita Siap Menangkan Mualem

Meski sejak awal Theresa adalah pendukung Inggris tetap di Uni Eropa (UE). Namun, sebagai pemimpin baru Inggris pasca Brexit, Theresa dengan tegas menolak diadakannya referendum ulang dengan alasan menghargai keputusan rakyat Inggris.

“Brexit ya Brexit. Kampanye telah diperjuangkan, voting telah dilaksanakan, dan publik telah memutuskan. Tidak boleh ada upaya untuk terus berada di UE, baik melalui pintu belakang atau referendum kedua,” kata Theresa menyikapi hasil Brexit Juni tahun lalu.

Theresa memang dikenal sebagai pribadi yang tangguh dan tidak segan-segan menyampaikan kenyataan pahit di dalam tubuh partainya. Hal inilah yang membuatnya mampu bertahan di lingkaran elit partai dalam 17 tahun terakhir, dan demikian pula dalam menghadapi kenyataan Brexit.

“Kita tidak mungkin mengubah keputusan ini. Yang harus kita lakukan sekarang adalah bagaimana mendapatkan manfaat maksimal dengan berada di luar Uni Eropa,” ujar Theresa.

Penulis: Eriec Dieda
Editor: Achmad Sulaiman

Related Posts

1 of 11