NUSANTARANEWS.CO – Gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat yang digadang-gadang menjadi wadah perekat antar cabang olahraga provinsi-provinsi seluruh Indonesia berujung tak menyenangkan. Berbagai kericuhan mengiringi jalannya PON XIX Jabar kali ini.
Ricuhnya gelaran PON tak hanya menjadi topik berbincangan hangat di jejaring sosial, tapi juga memicu komentar dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi.
Menanggapi kericuhan yang terjadi di ajang PON, Imam dibuat terkejut. Pasalnya, perhelatan olahraga tertinggi di negeri ini dicoreng dengan ulah brutal dari bererapa oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Saya terkejut, ini perlu ada konfirmasi yang jelas mengapa kericuhan itu bisa terjadi, agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi. Saya mengutus orang dari kementerian untuk mengirimkan surat terkait kasus tersebut,” kata Imam Nahrawi disela-sela penerimaan Tim Indonesia yang baru saja pulang mengikuti Paralympic Games Rio de Janeiro di Istana Negara, Kamis (22/9).
Kericuhan PON XIX Jabar bermula saat berlangsungnya pertandingan dari cabang olahraga polo air. Para pemain saling baku hantam saat laga sedang berjalan. Di luar pertandingan beberapa suporter yang tidak terima, beradu bentrok dengan pihak keamanan.
Tak hanya di cabang olahraga polo air, kericuhan juga terjadi dibeberapa cabang olahraga lainnya, yakni cabang pacuan kuda. Dimana tim kontingen DKI Jakarta tidak terima dengan pemberian wild card bagi tim pacuan tuan rumah, yang langsung bisa melaju ke final. Kericuhan lainnya juga terjadi di cabang olahraga judo. (Adhon MK)