Ekonomi

RI-Australia Negosiasi Harga Tarif Komoditi

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Australia dan Republik Indonesia (RI) saling melakukan negosiasi harga untuk beberapa tarif komoditi perdagangan yang dilakukan oleh kedua negara. Kebijakan ini nantinya bakal membuka jalan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di masa depan.

Indonesia akan menurunkan tarif impor gula mentah Australia, sedangkan Australia akan menghapuskan bea impor pada herbisida dan pestisida dari Indonesia. Langkah ini disebut akan mendorong industri gula Australia dan industri kimia Indonesia, serta memberi keuntungan ekonomi bagi kedua negara.

Pestisida dan herbisida dari Indonesia akan lebih bersaing di pasar Australia dan menawarkan pilihan lebih banyak untuk konsumen. Industri makanan olahan dan minuman Indonesia akan mendapat keuntungan dari rendahnya harga gula mentah dalam memenuhi permintaan pasar nasional dan regional.

Menteri Perdagangan Australia Steven Ciobo mengaku senang dengan kesepakatan ini. Menurutnya, kerja sama ini jelas akan meningkatkan kemitraan antara negaranya dengan Indonesia. “Penurunan tarif ini merefleksikan ambisi bersama kita untuk Kesepakatan Kemitraan Komprehensif Ekonomi Indonesia-Australia (IA-CEPA),” ujar Menteri Ciobo dikutip dari keterangan resminya, Rabu (20/9/2017)

Baca Juga:  Kemitraan Jobstreet by SEEK dan APTIKNAS Hadirkan Jutaan Lowongan Pekerjaan

Sementara itu, Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita menambahkan, kerja sama ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari kesepakatan pemimpin dari kedua negara. Karena itu realisasinya harus dipercepat.

“Presiden Widodo dan Perdana Menteri Turnbull bertekad untuk menyelesaikan IA-CEPA tahun ini, dan kami mengerjakan semua yang kami bisa untuk mewujudkan itu,” jelas dia.

Untuk diketahui, IA-CEPA akan berlaku di luar kesepakatan perdagangan tradisional dan memiliki landasan yang kuat dalam kerja sama dan kemitraan.  Negosiasi IA-CEPA itu sejalan dengan agenda Presiden Joko Widodo, mengenai peningkatan daya saing dan telah menunjukkan hasil untuk mendukung bisnis Indonesia dan Australia.

Kedua negara juga melakukan latihan pemetaan standar bersama untuk membantu bisnis di dua negara guna memenuhi standar teknis. Hasil awal lainnya, seperti Kemitraan Daging dan Ternak (Red Meat and Cattle Partnership), mendukung program pembiakan ternak serta membantu menciptakan kepastian bagi impor ternak hidup dari Australia.

Pewarta: Ricard Andhika
Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 25