Ekonomi

Mengapa Pemerintah RI Impor Daging Ayam dari Brasil?

Menteri Perdagangan sekaligus Kader Partai Nasdem Enggartiasto Lukita. (Foto: NUSANTARANEWS.CO/Andika).
Mengapa Pemerintah RI Impor Daging Ayam dari Brasil? Ini Penjelasan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. (Foto: NUSANTARANEWS.CO/Andika).

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita ‘ngotot’, intinya pemerintah Republik Indonesia mau tidak mau harus impor daging ayam dari Brasil. “Intinya impor ke sini (Brasil),” ujar Enggartiasto, Rabu (7/8). Mengapa pemerintah RI harus impor daging ayam dari Brasil?

Enggar menjelaskan diambilnya kebijakan pemerintah kali ini diklaim untuk menyelesaikan sengketa dagang dengan Brasil yang diadukan ke World Trade Organization (WTO).

“Itu (impor daging ayam) harus ada, karena tidak mungkin kita menyatakan tidak bisa, kalau kita melarang, melanggar ketetapan WTO, ya kita pasti salah,” sambungnya.

Baca Juga:  Pemdes Kaduara Timur Salurkan BLT

Selain karena faktor yang diklaim atas ketetapan WTO, kebijakan impor daging ayam dari Brasil dilakukan karena sejumlah negara lain juga ikut melakukan impor.

“Mereka punya hak melakukan retaliasi dengan berbagai produk yang sama atau produk lainnya, dan 19 negara lainnya akan ikut serta,” jelasnya.

Terlepas dari hal itu, mengenai impor daging ayam dari Brasil, karena mayoritas konsumen (penduduk) di Indonesia muslim, Pemerintah RI harus benar benar selektif dan mampu menggaransi bahwa daging-daging yang didatangkan dari Brasil adalah daging ayam halal.

Baca Juga: Pemerintah Buka Kran Impor Daging Ayam, Rizal Ramli: Makin Ngaco

Sebagaimana diketahui seorang muslim sangat selektif dalam menghasilkan daging untuk dikonsumsi. Ada aturan khusus untuk mengkonsumsi daging yakni memastikan daging tersebut berstatus halal. Dimana hewan bersangkutan baik unggas maupun hewan raja kaya harus terlebih dahulu disembelih.

Istilah ‘disembelih’ saja belum tentu menggaransi status daging dari hewan tersebut dapat dikatakan halal. Sejumlah negara di luar negara berpenduduk mayoritas muslim banyak melakukan ‘penyembelihan’ hewan.

Tetapi cara penyembelihannya tentu berbeda dalam Islam. Bagaimana menyembelih yang benar di dalam Islam? Selain harus menyiapkan sebilah pisau yang tajam, tentu saat menyembelih seseorang yang menyembelih harus melafazkan Bismillahi Allahu Akbar atau Bismilahirrohmannirrohim. Dalam hal ini siapapun saja bisa melakukannya.

Baca Juga:  Pemkab Nunukan Gelar Konsultasi Publik Penyusunan Ranwal RKPD Kabupaten Nunukan 2025

Jika proses pemotongan ini tidak benar-benar sesuai syariat, maka daging ayam dipastikan menjadi tidak halal? Mengapa tidak halal?  Sebab titik kritis dalam proses memperoleh daging yang halal adalah saat penyembelihan.

Salah satu syarat pemotongan ayam agar halal adalah memotong atau menyayat 3 saluran yaitu saluran nafas, saluran makan dan pembuluh darah kiri dan kanan yang ada di bagian leher. Sehingga tidak bisa asal memotong leher dari si unggas atau hewan sembelihan lainnya.

Pewarta: Romadhon

Related Posts

1 of 3,072