Budaya / SeniResensi

Rahasia Menulis Buku Menjadi Bestseller (Bag. 2)

NUSANTARANEWS.CO – Satu hal yang membuat orang menjadi penulis yang baik adalah sebuah ‘mitos’ yang mengatakan bahwa ada tulisan bagus, kata Andy Martin saat menjadi pembicara bincang-bincang buku “The Craft of Fiction” di Graduate Center of the City University New York beberapa waktu lalu.

Menurut Martin, berusaha menjadi penulis, penyair atau novelis terkenal dengan karya-karya yang laris merupakan sebuah ironi.

Menjadi penulis terkanal tentu bukanlah hal yang mudah, meski banyak jalan untuk mewujudkan hal tersebut, namun secara murni nama penyair atau novelis tetap yang harus dilihat adalah karyanya. Bagaimana karyanya bisa menjadi sesuatu yang benar-benar menarik bagi pembaca, tentu untuk mencapai hal tersebut mungkin sang penulis sebelumnya telah melalui beberapa perombakan terhadap karyanya sendiri.

Martin menuturkan, bulan ini Pusat Penulisan Kreatif Universitas Cambridge membukan pendaftaran baru. Lebih jauh lagi, kata dia, di AS, menyisihkan gaya penulisan kreatih MFA yang terkenal di negara bagian, di Iowa, terus berlanjut ke negara bagian barat dan selatan sampai ke Todos Santos, di semenanjung Baja California di Meksiko, di bagian ini akan menjadi tuan rumah sebuah lokakarya pada bulan Februari, tepatnya di “Casa Drakula”.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

“Teman perempuan saya bercerita tentang perjalanannya ke sebuah pulau di Yunani, dia mengaku sebagian besar di Yunani ialah penyanyi dan pelayan Shagging (bercinta),” tutur Martin seperti dilansir The Independent.

Pertanyaannya adalah, apakah penyair, novelis, penulis itu dikutip di atas (dalam cerita tentang Yunani, tak sedikit memiliki penulis hebat)? Apakah semuanya sia-sia? Apakah semua orang membuang uang mereka ke plughole (kawah untuk menyebut rumah Bordil?, -red)? Sebagian barangkali mengatakan demikian.

Martin pun bercerita ketika ia sempat kerja di Working Title, yang kemudian berbasis di Oxford Street. “Anehnya, mereka melempar ide pada saya. Mereka ingin saya menulis naskah film. Yang saya tidak yakin benar-benar ingin saya lakukan, atau bahkan mampu melakukan,” tutur Martin. “Saya belum pernah melakukan seminar skenario yang bagus, Anda tahu McKee atau siapa pun,” lanjut Martin waktu itu kepada orang-orang yang meminta Martin menulis skenario.

“Itu melegakan,” kata Eric Felner. “Begini, Anda melihat orang itu di luar sana…” Dia menunjuk ke jendela tanpa ada yang di seberang Oxford Street. “Dia cenderung menulis naskah bagus seperti Anda atau orang lain,” ujar Eric. “Mereka memiliki apa yang disebutnya “mentalitas kasino”. Yang bagi saya berarti “tidak ada yang tahu apa-apa” (seperti saran William Goldman),” sambung Eric pada Martin.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Sebaliknya, Midge Gillies, yang tidak hanya menulis sejumlah biografi, tapi juga buku tentang bagaimana menulis biografi, mengatakan “Saya enggan mengatakan bahwa menulis kreatif adalah agama baru – tapi saya merasa itu memang benar” .

Selain kisah itu, Martin juga mengatakan bahwa, Cambridge Centre for Creative Writing, yang berbasis di Madingley Hall, dirancang untuk menjadi seperti Norwich Writers ‘Center – kuil atau tempat suci dimana umat beriman datang untuk mencari penglihatan dan inspirasi, serta kualifikasi praktis.

“Tapi adakah rahasia bisnis kepenulisan?,” tanya Martin. “Salah satu yang hanya bisa terungkap melalui kursus menulis kreatif? Saya pikir ada, meski saya juga tidak dapat menjaminnya. Semuanya menjelma angan-angan dan sebatas doa. Kemduan terkesan biasa saja.

Martin merasa cukup beruntung bisa mendengarkan banyak penulis hebat yang terus maju selama berabad-abad. Bahkan, ia melihat satu atau dua orang benar-benar menulis daripada hanya membicarakannya, dan kenyataannya setiap orang ada kalanya menjadi ilham tersendiri bagi dia. “Baik atau buruk Lupakan ide menulis sebagai tindakan individual atau perseorangan. Tidak demikian, semua ini adalah tentang sebuah plot yang mungkin terbentuk dalam serangkaian percakapan yang menghubungkan berbagai karakter. Atau mungkin doa,” kata Martin.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Penulis: Mugi Riskiana
Editor: Achmad Sulaiman

Related Posts