Budaya / SeniKreativitas

Rahasia Menulis Buku Menjadi Bestseller (Bag. 1)

NusantaraNews.co – Menjadi seorang penulis adalah pilihan. Apalagi, penulis dalam rel kesusastraan baik itu puisi (disebut penyair/sastrawan) maupun prosa/novel (prosais/novelis). Sebagian penyair atau novelis menyebut profesi ini sebagai takdir yang haris ditulis terus menerus.

Meminjam istilah yang digunakan penyair terkemuka Indonesia, Afrizal Malna, sebagai penyair ia berkata, menulis puisi seperti luka yang harus ditulis menerus. Atau Goenawan Mohamad, kata dia, menulis ialah mengabadikan sesuatu yang kelak musnah.

Lain lagi dengan prinsip si Burung Merak alias Rendra yang banyak menulis Sajak, Naskah drama, bahkan juga cerpen, ia meyakini bahwa menjadi penyair ialah menjadi penebar hikmah kehidupan, pengabar kabaikan, penyeru kebajikan serta pengungkap kebenaran. Segala yang hadir sebagai risiko dari tulisan yang dicipta dan disiarkan itulah konsekwensi sebagai penulis, penyair atau novelis.

Profesi ini -jika bisa disebut profesi- salah satu profesi yang susah sekali untuk menghasilkan profit yang berkelanjutan. Sesekali bisa menghasilkan cukup banyak profit, tak jarang penulis mesti gigit jari menunggu honor baik dari media cetak, penerbit, maupun dari honor acara.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Untuk menghasilkan profitpun, setiap pribadi di jalan ini, mesti memiliki kualitas karya yang bagus dan memiliki popularitas yang cukup. Setidaknya, nama dan karyanya rajin nampang di media cetak atau pernah (bahkan sering) memenangi sebuah kompetisi.

Dari pengalaman itu, muncul sebuah pertanyaan tergesa-gesa dari para bibit-bibit muda yang terpaut untuk menjadi penulis. Pertanyaan yang rumit dan susah: bagaimana cara menjadi penulis (penyair/novelis) terkenal? atau bagaimana cara mencipta tulisan (puisi/nonel) menjadi bestseller?

Andy Martin bersama Lee Child menjabar perihal ekspektasi tersebut saat membicarakan buku “The Craft of Fiction” di Graduate Center of the City University New York beberapa waktu lalu. “Tidak mungkin Anda bisa mengajarkan hal ini,” kata Andy Martin kepada audiens.

“Itu tidak bisa diajarkan. Anda pasti bisa meraihnya atau tidak,” sambung Martin saat menjadi pembicara bincang-bincang buku “The Craft of Fiction” di Graduate Center of the City University New York beberapa waktu lalu seperti dilansir Independent.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Merupakan suatu hal yang ironis, kata Martin, bahwa para penulis dalam hal ini penyair atau novelis kemudian berusaha berada dalam posisi tersebut. Berupaya bagaimana menjadi penyair atau novelis terkenal.

Menjadi penulis terkanal tentu bukanlah hal yang mudah, meski banyak jalan untuk mewujudkan hal tersebut, namun secara murni nama penyair atau novelis tetap yang harus dilihat adalah karyanya. Bagaimana karyanya bisa menjadi sesuatu yang benar-benar menarik bagi pembaca.

Tentu, untuk mencapai hal tersebut mungkin sang penulis sebelumnya telah melalui beberapa perombakan terhadap karyanya sendiri. Mencabik-cabik, mendaur ulang atau mencari keterkaitan lain dan aktualisasi-aktualisasi yang membuat karyanya menjadi indah.

Martin mengaku, apa yang dia kemukakan itu ia dapat beberapa tahun lalu dari seorang penulis. Barangkali, kini pernyataan tersebut telah berganti beruabah. “Saya tidak yakin, saya akan bertanya kepadanya apakah saya hal itu masih berlaku. Tapi faktanya tulisan kreatif sekarang menjadi bisnis bisnis besar-besaran di seluruh dunia,” jelas Martin.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Penulis: Mugi Riskiana
Editor: Ach. Suliaman

Related Posts