Budaya / SeniKreativitas

Rahasia Menulis Buku Menjadi Bestseller (Bag. 4)

NUSANTARANEWS.CO – Menjadi penulis membutuhkan daya pikir, daya cipta dan kesabaran. Menjadi penulis bukan semata-mata karena ingin dikenal dan dibicarakan banyak orang. Menjadi penulis, sejatinya menjelmakan segenap gagasan atau ide ke dalam
bentuk tulisan supaya bisa memberikan penyegaran kepada publik pembaca. Juga untuk memperkaya khazanah pemikiran.

Dengan tulisan, pembaca bisa mengambil keuntungan baik pengetahuan baru maupun inspirasi segar. Dari tulisan itu pulalah, pembaca bisa tahu pemikiran seorang penulis. Semakin bernas isi dan gaya tulisan tersebut, tanpa harus berkampanye, si penulis akan dikenal banyak orang.

Tetapi, kenapa masih banyak para penulis yang secara tiba-tiba memiki impian menjadi terkenal dan buku-bukunya menempati deretan buku Bestseller? Itu sebuah fenomena yang mungkin dalam setiap babakan sejarah selalu ada.

Andy Martin dalam sebuah kesempatan, seperti yang disampaikan pada tulisan paling awal, mengatakan bahwa proses kreatif – dalam hal ini kelas menulis kreatif- sedikit banyak akan mengikis keinginan untuk menjadi terkenal secara instan.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Menurut Martin juga, dewasa ini, kecenderungan penulis-penulis di Barat (lebih spesifik: Inggris), sebagaimana bintang rock, mereka semakin gencar mencari nafkah melalui pertunjukan ke pertunjukan, itu pun live bukan hanya rekaman.

Mengutip perkataan Ian Rankin, Martin menyampaikan, “Anda menjadi seorang penulis karena anda pemalu, kutubuku fantasist (penghayal tingkat tinggi, -red), kemudian anda melakukannya dengan baik dan tiba-tiba anda harus menjadi sosok yang ramah tamah, sebagai pembicara usai acara makan malam (menjadi pembicara usai makan dalam kebiasaan orang Barat, -red).

Rankin atau Ian James Rankin (lahir 28 April 1960) adalah Penulis Skotlandia Genre Kriminal, yang terkenal dengan novel “Inspektur Rebus”-nya. Ia pemberontak, detektif Ediburgh yang sudah lelah dan tak terbendung, mengajar kursus kilat di University of East Angelia. Kursus penulisan kreatif mereka mungkin yang paling mapan di Inggris. Setidaknya menjadi kebanggaan alumninya seperti Kazuo Ishiguro penulis buku “Remains of The Day” pemenang nobel sastra tahun ini.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Tapi, lanjut Martin, Rakin mengajar di bagian fiksi kejahatan yang dipimpin oleh Henry Sutton penulis My Criminal World dan Time To Win. Fiksi kriminal telah menjadi area pertumbuhan terbesar di bidang penulisan kreatif. Dalam dua tahun selama kursus, orang akan mendedikasikan waktunya satu tahun dalam pendalaman teori dan satu tahun selanjutnya mereka akan mempraktikannya. Jadi program ini akan berakhir dengan sebuah novel untuk gelar MA atau Ph.D para pesertanya.

“Saya pikir Rankin menyediakan model peran yang lebih relevan daripada penulis akademis yang sukses seperti Bellow and Eco. Ibarat kata, dia sekarang adalah seorang profesor, tapi sebenarnya adalah seorang akademisi yang gagal, yang telah melayaninya dengan baik. Dia memulai PhD di Edinburgh University tapi keluar saat dia menyadari bahwa dia lebih baik menulis novel daripada yang seharusnya dia lakukan. Di suatu tempat di garasinya ada kotak sepatu berisi tesis yang belum selesai tentang Muriel Spark bahwa dia akan memulainya lagi suatu waktu ketika dia kehabisan cerita tentang Inspektur Rebus,” tutur Martin.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Sebagai cerita mengenai proses kreatif dari para penulis yang akhirnya menemui puncak ketenarannya. Martin menceritakan bahwa, ada satu penulis fiksi kejahatan sukses di Inggris yang ia ketahui, novel pertamanya ditolak oleh selusin penerbit. Ia bahkan ditolak dengan kalimat ringan tetapi menyesakkan seperti, “Saya sangat menyukai pekerjaan anda. Jangan menyerah!”

Kemudian dari sanalah dirinya memulai untuk pendalaman kepenulisannya di salah satu universitas di London dan setahun kemudian ia menulis buku dan laku terjual.

Penulis: Mugi Riskiana
Editor: Achmad Sulaiman

Related Posts