PRESIDEN baru sebagai Juru Selamat bangsa Indonesia. Makna Natal bagi umat Nasrani di Indonesia di tahun 2018. Dalam beberapa hari lagi kita umat Khatolik dan Kristen Protestan akan menyambut perayaan lahirnya Juru Selamat kita, Yesus Kristus. Tentu saja banyak dari kita punya makna sendiri, baik untuk pribadi kita, keluarga ataupun kehidupan kita dengan masyarakat, serta dengan pemerintah.
Seperti kisah kelahiran Yesus Kristus sebagai Juru Selamat yang kelahirannya sudah dinanti-nantikan saat itu masyarakat Israel yang mengharapakan sebagai Juru Selamat akibat dari penindasan Kerajaan Roma dan bangsanya sendiri melalui para imam Yahudi yang berpegang pada hukum Taurat.
Sehingga, berita akan kelahiran Yesus Kristus sebagai Sang Terang yang akan menyelamatkan umat manusia menjadi sebuah ketakutan bagi Herodes, hingga Maria dan Yosef harus mengungsi saat akan melahirkan Yesus Kristus. Hingga akhirnya Allah justru menunjukan tempat kelahiran untuk sang Juru Selamat di Kandang Domba ditemani para pengembala domba di Bethlehem.
Saya memaknai Natal dan mungkin bagi teman-teman saya yang percaya pada Yesus Kristus sebagai Juru Selamat di tahun politik ini untuk melahirkan pemimpin baru yang bisa memberikan keselamatan bagi bangsa Indonesia.
Kisah kelahiran Yesus Kristus sebenar bisa jadi gambaran dengan adanya gerakan ganti presiden 2019 yang terjadi jauh sebelum adanya pencalonan presiden untuk Pilpres 2019.
Di mana gerakan ganti presiden 2019 membuat sebuah ketakutan besar bagi Joko Widodo dan para pengikutnya dengan terus mencoba dengan berbagai cara baik dengan intimidasi, membuat gerakan tandingan untuk tetap percaya dengan penguasa. Hingga bagaimana caranya agar bisa terjadi dalam Pilpres 2019 menjadi calon tunggal pasangan capres-cawapres.
Dan makna Natal tahun 2018 ini bagi saya yakin bahwa perayaan Natal di Indonesia akan bermakna lahirnya juru pimpin negara baru yang memberikan perlindungan dan keselamatan bagi bangsa dan negara Indonesia. Sebab, untuk membuat pasangan Prabowo-Sandi terjadi tidak dengan mudah, penuh intrik, intimidasi dari banyak pihak yang tidak ingin Prabowo Subianto bisa maju kembali sebagai calon presiden Indonesia pada Pilpres 2019.
Semoga makna Natal di tahun politik ini Tuhan akan memberikan pada bangsa Indonesia pemerintahan yang baru dan presiden baru. Amin
Oleh: FX Arief Poyuono, Waketum DPP Gerindra