NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Badan SAR Nasional bergerak cepat mendengar pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT610 jatuh di laut utara Bekasi pada Senin (29/10) pagi.
Pesawat Lion Air itu lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 06.20 WIB menuju Pangkal Pinang. Kemudian, pada pukul 06.30 WIB pesawat tiba-tiba hilang kontak.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho turut meng-update peristiwa kecelakaan ini melalui media sosialnya.
“Serpihan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang. Beberapa kapal tug boad membantu menangani evakuasi. Video diambil petugas tug boad yang ada di perairan Karawang,” cuitnya.
Baca juga: Catatan 2016: Benarkah Negara Tak Berdaya Melawan Lion Air?
Beberapa serpihan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang. Pesawat membawa 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 Pilot dan 5 FA. Basarnas dan Kementerian Perhubungan terus melakukan penanganan. Beberapa kapal tug boad berada di lokasi. pic.twitter.com/Gb6P4zjCQF
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) October 29, 2018
“Beberapa serpihan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang. Pesawat membawa 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 Pilot dan 5 FA. Basarnas dan Kementerian Perhubungan terus melakukan penanganan. Beberapa kapal tug boad berada di lokasi,” sebut dia lagi.
Baca juga: Catatan Kelam Insiden Lion Air dari Tahun 2002 Sampai 2016
“Jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di dekat fasilitas Anak usaha PT Pertamina (Persero), Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di lepas pantai di utara Bekasi, Jawa Barat. Petugas PHE ONWJ melakukan evakuasi dan mengambil dokumentasi,” cuit Sutopo.
Pewarta: Novi Hildani
Editor: Almeiji Santoso