Hankam

Pertahanan AS dan Singapura Adakan Pertukaran Teknologi Kecerdasan Buatan

Pertahanan AS dan Singapura Adakan Pertukaran Teknologi Kecerdasan Buatan. (PhonlamaiPhoto/iStockphoto)
Departemen Pertahanan AS bersama Badan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pertahanan Singapura Adakan Pertukaran Teknologi Kecerdasan Buatan. (PhonlamaiPhoto/iStockphoto)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Menjelang KTT Teknologi Pertahanan Singapura, Pusat Kecerdasan Buatan Gabungan Departemen Pertahanan AS (JAIC) bersama Badan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pertahanan Singapura (DSTA) mengadakan pertukaran teknologi untuk mempromosikan kolaborasi seputar kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), dengan fokus pada bantuan kemanusiaan/bantuan bencana.

Hal ini disampaikan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat dalam siaran persnya yang diterima redaksi. Sebagaimana dijelaskan, kawasan Asia-Pasifik dinilai sangat rentan terhadap bencana alam, seperti gempa bumi, tsunami, badai tropis, banjir, tanah longsor, dan letusan gunung berapi yang tak jarang dalam setiap tahunnya selalu memakan korban mencapai jutaan orang.

“Respons terhadap bencana-bencana ini seringkali melibatkan banyak organisasi dan banyak negara. Misi-misi ini menantang masyarakat untuk memajukan keadaan AI dan belajar bagaimana mengoperasionalkan dan mengintegrasikan teknologi di seluruh organisasi internasional. Dengan bantuan kemanusian dan bantuan becana di dukung adanya AI, maka penyelamatan akan lebih mudah ditangani khususnya di daerah-daerah yang terkena bencana,” ungkap Departemen Pertahanan AS melalui siaran persnya dikutip Sabtu, (29/6/2019).

Baca Juga:  Satgas Catur BAIS TNI dan Tim Gabungan Sukses Gagalkan Pemyelundupan Ribuan Kaleng Miras Dari Malaysia

Baca Juga:
Departemen Pertahanan AS Kucurkan Dana 169 Juta Dolar untuk Program MURI 2018
KTT G20 Osaka: “Mencari Solusi Kontradiksi Global”
Soal Pasukan Tambahan ke Iran, AS Hanya Ingin Pastikan Keselamatan Personel
Amerika Kucurkan Dana Pertahanan ke Ukraina Sebesar $ 250 Juta
Dunia Internasional Kecam Tindak Kekerasan Aparat Keamanan Di Sudan
Ketika Geng-Geng Bersenjata Menguasai Negara Haiti

Kemitraan antara JAIC dan DSTA ini akan mendorong penggunaan kemampuan AI dalam meningkatkan operasi pertahanan serta membantu menyelamatkan nyawa dan mata pencaharian masyarakat. Selain itu juga memungkinkan untuk dilakukan pengambilan keputusan sumber daya yang lebih tepat waktu dan informasi.

“Pada gilirannya, operasi penyelamatan dan pertolongan yang lebih efektif dapat dilakukan selama masa krisis bisa diperhitungkan,” sambungnya.

Kolaborasi ini adalah langkah pertama bagi kedua organisasi untuk berbagi ide dan pengetahuan dalam upaya mendorong aplikasi baru yang inovatif dan mendukung AI.

Sementara untuk pertukaran sendiri berfokus terutama pada bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana. Kedua organisasi juga membahas kemungkinan kemitraan di masa depan antara Amerika Serikat dan Singapura untuk menggunakan AI dalam berbagai bidang lain yang menjadi kepentingan bersama.

Baca Juga:  Hut Ke 78, TNI AU Gelar Baksos dan Donor Darah

Pewarta: Romandhon

Related Posts

1 of 3,050