MancanegaraSportTerbaru

Negara-negara Ini Cemburu Qatar Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2022

NUSANTARANEWS.CO – Kecemburuan negara-negara Teluk terhadap kemajuan Qatar telah menyebabkan konflik berkepanjangan. Konflik tersebut jelas disulut oleh Bahrain, Mesir, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA).

Keempat negara itu kompak memblokade Qatar dengan tuduhan Doha mendukung gerakan terorisme di Timur Tengah. Tuduhan ini ditepis Qatar dan keempat negara tak kunjung membuktikan tuduhan tak beralasan itu.

Persoalannya ternyata bukan soal Qatar mendukung gerakan terorisme tetapi lebih pada soal kecemburuan.

Sejak merdeka pada 1971 silam, Qatar dapat dibilang sukses membangun negaranya. Qatar tampil sebagai negara dengan pendapatan ekonomi tinggi karena ditopang oleh cadangan gas alam dan minyak yang terhitung terbesar ketiga di dunia. Pendapatan per kapita Qatar juga terhitung sebagai salah satu tertinggi di dunia.

Pada 2010, dilakukan pemilihan 5 kandidat negara yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunai 2022. Qatar, Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang dan Australia masuk dalam nominasi. Tiga negara terakhir tersingkir pada putaran satu, dua dan tiga. Di putaran keempat hanya menyisakan Qatar dan Amerika Serikat. Alhasil, Qatar terpilih dengan memproleh 14 suara sementara Amerika Serikat hanya meraup 8 suara.

Baca Juga:  Transisi Tarian Dero Menjadi Budaya Pop

Qatar tentu bergembira usai terpilih secara resmi menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Sebab, Qatar akan tercatat sebagai negara Timur Tengah pertama yang menjadi tuan rumah perhelatan akrab turnamen sepakbola dunia.

Untuk mempersiapkan diri, Qatar telah membangun sejumlah stadion megah. Stadion Khalifa, yang dibangun untuk pembukaan Piala Dunia 2022 sudah rampung dibangun. Stadion utama milik Qatar ini berkepasitas 40 ribu tempat duduk. Untuk menjaga temperatur 24-28 derajat celsius, pemerintah Qatar menyiapkan dana pengadaan peralatan pendingin udara senilai £70 juta (Rp 1,2 triliun). Sebab, pada pelaksanaannya nanti, cuaca di Qatar sekitar 50 derajat celsius.

Jadi tuan rumah adalah sebuah kegembiraan bagi Qatar. Sebab, Nasser Al-Khater seorang tokoh senior di badan penyelenggara Piala Dunia di Qatar 2022 menyebut setidaknya 1,3 juta orang atau setara dengan setengah populasi negara Teluk, akan berkunjung ke Qatar. Sementara populasi resmi Qatar saat ini adalah 2,6 juta.

Baca Juga:  Hasto: Wajibkan Cakada dari PDIP Wajib Menang di Pilkada Jatim

Dan Piala Dunia di Qatar akan diselenggarakan antara 21 November dan 18 Desember 2022. Dan anehnya, negara-negara yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar kini malah mendesak agar FIFA mencoret Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022. Alasannya masih sama, karena Qatar telah dijatuhi sanksi oleh negara-negara Teluk.

Kini Bahrain, Arab Saudi, UEA dan Mesir hendak merebut kesempatan menjadi tuan tumah Piala Dunia 2022 dengan cara melucuti Qatar. Padahal, pada 2010 silam keempat negara tersebut tidak mau mengajukan diri, bahkan mundur dalam proses pencalonan.

Salah satu upaya keempat negara tersebut menekan FIFA adalah dengan menggunakan skenario tidak mencabut sanksi mereka terhadap Qatar. “Boikot ini didasarkan pada kecemburuan kecil, bukan karena masalah yang sebenarnya,” kata kantor komunikasi pemerintah Qatar dalam sebuah pernyataan seperti dikutip The Independent, Rabu (11/10).

“Upaya lemah mereka yang ingin menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 dengan blokade adalah sebuah keputusasaan untuk membenarkan tindakan tidak manusiawi mereka. Tidak ada alasan sah untuk memblokade Qatar karena ini ilegal dan tidak ada bukti atas tuduhan mereka,” tambah pernyataan tersebut.

Baca Juga:  Dihadiri Puti Guntur Soekarno, Kader PDI Perjuangan Surabaya Tegak Lurus Menangkan Risma di Pilgub

“Permintaan ini merupakan usaha yang jelas untuk merongrong kemerdekaan kami. Piala Dunia, seperti kedaulatan kami, bukan untuk didiskusikan atau dinegosiasikan,” tutup pernyataan Qatar.

(Editor: Eriec Dieda/NusantaraNews)

Related Posts

1 of 5