HankamMancanegara

Militer AS Sudah Bahas Belanja Pertahanan untuk Anggaran Tahun 2019

NUSANTARANEWS.CO, Washington – Pejabat Angkatan Darat dan Korps Marinir menekankan kepada anggota parlemen urgensi dalam memodernisasi pasukan darat di tengah lingkungan keamanan yang semakin menantang. Dikatakan, modernisasi sudah tidak bisa lagi dilakukan jika hanya untuk jangka pendek, melainkan untuk kebutuhan jangka panjang juga.

Hal itu disampaikan wakil kepala staf Angkatan Darat Letnan Jenderal John M Murray kepada Komite Taktis Angkatan Bersenjata Sub-Komite Pasukan Darat dan Udara, Kamis (19/4).

Dia mengatakan pengembangan kemampuan untuk memperbaharui dan modernisasi telah berjalan lambat dan ditangguhkan, bahkan dihentikan karena fokus Angkatan Darat pada tuntutan kampanye yang sedang berlangsung, dikombinasikan dengan sumber daya yang terbatas.

“Sementara itu, musuh kita memiliki dengan cepat gerak mereka mencapau keunggulan yang kompetitif,” kata Letjen Murray.

Baca juga: AS Meningkatkan Anggaran Militernya Menjadi Hampir Rp 10.000 Triliun

Letjen Murray menyampaikan laporan tersebut di hadapan panel komite bersama wakil militer untuk asisten sekretaris Angkatan Darat yang membidangi akuisisi, logistik dan teknologi Letnan Jenderal Angkatan Darat Paul A Ostrowksi dan wakil komandan untuk pengembangan dan integrasi tempur sekaligus komandan umum Komando Pengembangan Tempur Korps Marinir dan Brigadir Korps Marinir Letnan Jenderal Robert S Walsh serta komandan Komando Sistem Korps Marinir Jenderal Joseph Shrader.

Baca Juga:  Dewan Kerja Sama Teluk Dukung Penuh Kedaulatan Maroko atas Sahara

Para pemimpin Angkatan Darat dan Korps Marinir menyambut dukungan anggota parlemen untuk pembelanjaan pertahanan. Mereka mengatakan berusaha untuk memulihkan kembali kekuatan militer melalui anggaran fiskal 2018 dan sekaligus menjabarkan permintaan anggaran fiskal tahun 2019 mendatang.

Menurut mereka, investasi sangat dibutuhakn guna mendukung Strategi Pertahanan Nasional yang bertujuan untuk membangun kekuatan yang lebih mematikan dan tangkas.

“Cara paling pasti untuk mencegah perang adalah bersiap untuk memenangkan satu di bawah keadaan yang paling sulit,” kata jenderal Marinir. Kata dia, langkah ini membutuhkan konsep operasional baru, pendekatan agresif untuk memaksa pembangunan dan konsisten, investasi multiyear untuk memulihkan kesiapan perang.

Baca juga: Jubir Pentagon: Anggaran Pertahanan AS untuk Memastikan Kami Menjadi Kekuatan Mematikan di Dunia

Kemudian Letjen Murray menuturkan Angkatan Darat AS pada tahun fiskal 2019 berencana meningkatkan peralatan secara selektif untuk kesiapan kangka pendek dan fokus pada bidang-bidang yang penting yang mendesak diperlukan dalam pertempuran. Adapun kebutuhan-kebutuhan tersebut meliputi senjata presisi tinggi, kendaraan tempur generasi berikutnya, rudal pertahanan udara, serta mengurangi risiko kematian prajurit.

Baca Juga:  Mantan Komandan NATO Menyerukan untuk Mengebom Krimea

Murray dan Ostrowski mengatakan selama beberapa dekade terakhir, Angkatan Darat memiliki kekuatan berdasarkan keunggulan kualitatif dalam kemampuan. “Ini memungkinkan Angkatan Darat kita untuk mengalahkan formasi musuh, mendasari pencegahan yang kredibel, dan berfungsi sebagai pilar penting kemampuan pasukan gabungan di semua domain – udara, darat, maritim, ruang angkasa, dunia maya, dan spektrum elektromagnetik,” kata mereka.

Kemudian Walsh menguraikan prioritas untuk Korps Marinir tahun fiskal 2019 sebagai perang informasi, perang jarak jauh, komando dan kontrol pertahanan udara, melindungi mobilitas dan manuver, mendukung rioritas menteri pertahanan untuk meningkatkan pencegahan kematian prajurit, ketahanan, kelincahan dan membangun kekuatan yang fleksibel dan dinamis.

“Program strategi modernisasi Korps Marinir akan memastikan individu Marinir menikmati keunggulan militer secara kualitatif atas musuh yang bertujuan untuk melengkapi marinir dengan peralatan memadai guna memastikan formasi tempur yang mampu menghancurkan musuh,” kata Walsh. (red)

Editor: Banyu Asqalani

Related Posts

1 of 11