NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Gerakan ‘1 Provinsi 1 Buku, 1 Buku 5 Penyair, 1 Buku 5 Isu Sosial di Provinsi’ menjadi tema yang diusung oleh Komunitas Puisi Esai Indonesia. Salah satu penggagas puisi esai Indonesia, Denny JA menilai bahwa mengekspresikan batin dari lingkungan sosial dalam bentuk puisi esai akan memberikan warna sendiri khususnya merespon situasi yang tengah berkembang saat ini.
“Saatnya bersama kita punya kumpulan ekspresi batin Indonesia di seluruh Provinsi, 1 Provinsi 1 Buku, 1 Buku 5 Penyair, yang mengekspresikan isu sosial Indonesia di 34 provinsi melalui puisi esai,” ungkapnya kepada Nusantaranews, Minggu (24/9/2017).
Dari kegiatan ini, estimasinya, total akan terbit 34 buku yang mewakili 34 provinsi. Sementara total untuk penyair yang terlibat sebanyak 170 orang dari 34 provinsi. Masing-masing provinsi akan mendelegasikan 5 penyair. Dari kesemuanya itu akan mengeskpresikan 170 isu sosial di 34 Provinsi di seluruh Indonesia.
Mengapa lewat puisi esai? Menurut Denny JA, puisi ini untuk dibaca dan direnungkan publik luas untuk melihat wajah isu sosial Indonesia melalui puisi.
Dalam hal ini diharuskan format puisi esai karena diperlukan kriteria antara lain; pertama, puisi diharapkan menggunakan bahasa yang mudah dipahami publik luas. Kedua, puisi panjang hasil riset tentang isu yang memang hidup di Provinsi itu. Ketiga, yang dipotret dalam puisi itu suasana batin pelaku utama dalam kontreks drama sosial isu tersebut.
“Karena hasil riset, puisi ini memerlukan catatan kaki yang merujuk pada referensi yang digunakan. Namun tetap saja puisi esai itu adalah fiksi, atau fiksionalisasi isu yang memang ada,” sambungnya.
Lanjut Denny JA, siapa pun bisa ikut berpartisipasi dalam gerakan ‘1 Provinsi 1 Buku, 1 Buku 5 Penyair, 1 Buku 5 Isu Sosial di Provinsi’. Dengan kata lain, siapapun bisa ikut, penyair ataupun penulis yang ingin berpuisi. “Satu Provinsi akan dipilih 5 orang,” terangnya.
Bagi yang ingin terlibat, bisa mengirimkan data awal ke email [email protected]. Dengan ketentuan; (1) nama, (2) asal provinsi, (3) isu yang akan ditulis (yang menarik di Provinsi tersebut), dan (4) pengalaman menulis.
Penulis puisi esai yang terpilih akan diberi honor 5 juta per satu puisi. Satu penyair dibatasi satu puisi saja. Selanjutnya akan diterbitkan 1 Provinsi 1 Buku. “Mari kita kenali wajah batin Indonesia di 34 provinsi melalui puisi esai,” terangnya.
Pewarta/Editor: Romandhon