Mancanegara

Marinir Unit Ekspedisi ke-31 AS Terus Dikembangkan Agar Tetap Jadi Unit Paling Mematikan

Perwira Kepala Korps Marinir 2 Daniel Rodriguez, komandan pengawas Combat Logistics Battalion 31
Perwira Kepala Korps Marinir 2 Daniel Rodriguez, komandan pengawas Combat Logistics Battalion 31, Unit Ekspedisi ke-31 AS yang mengembangkan bumper plastik 3D printing untuk pintu pendaratan F-35B Lightning II di atas kapal serbu amfibi serba guna USS Wasp di Samudera Pasifik. (Foto: Korps Marinir/Kopral Stormy Mendez)

NUSANTARANEWS.CO, Pasifik – Marinis AS Combat Logistic Battalion 31, Unit Ekspedisi ke-31 telah mampu beroperasi yang mengintegrasikan desain, simulasi dan produksi sesuai program manufaktur aditif atau 3D printing.

Teknisi komputer dan telepon Korps Mrinir Sersan Adrian Willis merasa sangat senang dan gembira usai dirinya dipilih oleh komandonya untuk bekerja dengan 3D printing.

“Saya pikir 3D printing adalah masa depan dan ini wajib menjadi sebuah langkah yang benar-benar harus dilakukan oleh Korps Marinir,” kata Sersan Willis, Kamis (19/4).

Korps Marinir adalah semua tentang pencapaian misi dan kemandirian. Di kamp pelatihan, anggota Marinir diajarkan untuk memiliki pola pikir ‘mencari tahu’, sehingga 3D printing menjadi tantangan tersendiri yang mesti dilakukan dari unit militer AS ini agar mampu mencukupi kebutuhan sendiri dan membuat dirinya patut dibanggakan.

“Menemukan solusi inovatif untuk masalah yang sangat kompleks benar-benar telah mampu mengingatkan kembali pada prinsip-prinsip kami sebagai anggota Marinir. Saya bangga menjadi bagian dari program baru yang bisa mengubah langkah taktis bagi Korps Marinir ini,” kata Sersan Wilis lagi.

Baca Juga:  Maroko Nyatakan Tidak Peduli atas Putusan Pengadilan Eropa terkait Perjanjian Pertanian dan Perikanan

Baca juga: Korps Marinir AS Difasilitasi Jet Tempur F-35B

Percetakan 3D dinilai sebagai langkah alternatif sementara bagi Korps Marinir dalam menjalankan operasi di unit yang dikerahkan secara permanen di Unit Ekspedisi ke-31 yang ditugaskan menjaga teritorial sekutu Amerika Serikat di wilayah Indo-pasifik.

Sementara itu Kepala Staf Keamanan Korps Marinir 2 Daniel Rodriguez yang juga petugas pengawas Combat Logistic Battalion 31 (CLB-31) menuturkan 3D printing merupakan alat yang sangat canggih dan memang sudah seharusnya diwujudkan. “CLB-31 saat ini dapat mengoperasikan kemampuan tersebut untuk operasi di mana pun dibutuhkan, terutama MEU yang merupakan unit terdepan,” katanya.

Konsep tersebut telah dibuktikan pada 16 April lalu, di mana Marine Fighter Attack Squadron 121 sukses menerbangkan jet tempur F-35B Lightning II dengan bagian yang dipasok oleh printer 3D. F-35B memiliki bumper plastik di pintu roda gigi pendaratan yang usang selama misi pelatihan baru-baru ini. Meskipun bagian kecil dan sederhana, satu-satunya cara konvensional untuk mengganti bumper adalah memesan seluruh pintu rakitan untuk pendaratan jet tempur tersebut, sebuah proses yang memakan waktu dan mahal.

Baca Juga:  President Macron to Moroccan Parliament: His Majesty the King Embodies 'Continuity of One of World's Oldest Dynasties, One of Facets of Modernity'

Dengan menggunakan proses yang baru dirilis dari Naval Air Systems Command untuk bagian 3D printing, skuadron itu mampu mencetak bumper, dan diizinkan untuk digunakan dan dipasang dalam hitungan hari, jauh lebih cepat ketimbang menunggu penggantinya tiba dari Amerika Serikat.

“Sebagai komandan, komoditas saya yang paling penting adalah waktu,” kata Komandan Skuadron, Letnan Kolonel Marinir Richard Rusnok.

Selain itu, Marine Fighter Attack Squadron 121 (VMFA-121) juga tercatat membuat sejarah pada Maret lalu sebagai skuadron F-35B pertama yang digunakan untuk mendukung Unit Ekspedisi ke-31 (MEU).

MEU ke-31 terus melakukan brainstorming peluang baru untuk printer 3D, seperti bagian penerbangan dan perangkat mekanis yang dapat digunakan untuk memperbaiki masalah sehari-hari. Meskipun hanya pada tahap awal pengembangan, para pejabat mengatakan, MEU ke-31 akan terus mendorong apa yang dapat dilakukan 3D printing alam upaya berkelanjutan untuk membuat MEU unit yang lebih mematikan dan mandiri. (red)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3