Mancanegara

Cina Menuding Izumo Sebagai Kapal Induk Jepang Yang Menyamar

Cina menuding Izumo sebagai kapal induk jepang
Cina menuding Izumo sebagai kapal induk Jepang yang menyamar/Foto: wikipedia

NUSANTARANEWS.CO – Cina menuding Izumo sebagai kapal induk Jepang yang menyamar. Izumo adalah kapal perang terbesar yang dioperasikan oleh Pasukan Bela Diri Maritim Jepang (JMSDF) sejak akhir Perang Dunia II. Kapal perusak serbaguna ini dapat menampung hingga 14 helikopter. Sejak awal dibangun, kapal kelas Izumo memang dirancang untuk menjadi kapal induk. Pada bulan Desember 2018, Kabinet Jepang menyetujui untuk mengubah kedua kapal kelas Izumo menjadi kapal induk yang mampu mengoperasikan jet tempur F-35B.

Kapal Perusak Izumo diresmikan di Yokohama, pada 6 Agustus 2013. Izumo dirancang dengan kemampuan perang anti-kapal selam dan misi pengawasan wilayah perbatasan. Selain itu, kapal serang amfibi ini dapat mengangkut personel, kapal pendarat dan kendaraan perang lainnya untuk mendukung operasi pendaratan atau mengirim pasokan dalam tanggap bencana skala besar.

The Washington Post menggambarkan bahwa pembangunan kapal kelas Izumo ini telah mengangkat alis di Cina dan di tempat lain – karena kapal-kapal perang terbesar Jepang ini memiliki kemiripan yang kuat dengan kapal induk konvensional. Bahkan Cina telah menuding kapal tersebut sebagai sebuah “kapal induk yang menyamar”.

Baca Juga:  Penghasut Perang Jerman Menuntut Senjata Nuklir

Dengan metamorposis ini, kemampuan tempur Izumo meningkat secara signifikan untuk melakukan perang terbuka di lautan, termasuk menghadapi kapal selam lawan. Peningkatan kapasitas kapal perusak kelas Izumo menjadi kapal induk diharapkan dapat menutupi kerentanan dari ancaman kapal-kapal perang Cina dan Korea utara, terutama menghadapi serangan rudal balisitk.

Dukungan udara F-35B yang beroperasi dari atas kapal induk kelas Izumo setidaknya dapat menangkal kemungkinan serangan pertama Cina atau Korea Utara jika terjadi konflik militer.

Jepang sendiri dengan tegas menyatakan bahwa Korea Utara tetap merupakan ancaman bagi kemanan Jepang, demikian pula dengan Cina. Tidak mengherankan bila Jepang berupaya dengan cepat memodernisasi alutsistanya untuk menjaga stabilitas keamanan yang kuat di kawasan.

Namun tidak dapat dipungkiri bahwa peningkatan kapal kelas Izumo menjadi kapal Induk kemungkinan akan menimbulkan kontroversi di dalam dan luar negeri. Pemerintah berpendapat Pasukan Bela Diri Jepang (JSDF) pada dasarnya bersifat defensif, sejalan dengan larangan konstitusi pasca-perang. Perdana Menteri Shinzo Abe ingin merevisi konstitusi untuk mengadopsi keberadaan JSDF, meskipun harus menghadapi rintangan politik yang berat untuk memuluskannya.

Baca Juga:  Mantan Komandan NATO Menyerukan untuk Mengebom Krimea

Untuk itu, LDP telah menyerahkan rancangan amandemen konstitusi ke Parlemen. Namun, seperti telah diprediksi bahwa revisi konstitusi akan sulit dilakukan. Perubahan konstitusi memerlukan persetujuan dua pertiga dari parlemen dan mendapat dukungan mayoritas dalam referendum nasional. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,069