NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Komunitas Kretek menggelar aksi demonstrasi di Surabaya lantaran kecewa diperingatinya Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang diperinati tiap 31 Mei. Aksi juga dilakukan serentak di Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya, Senin (28/5/2018).
Ketua Komunitas Kretek, Aditia Purnomo di sela-sela aksi Tribute to Kretek, Senin (28/5) menjelaskan, alasan utama dari berbagai pelarangan tersebut adalah kesehatan. WHO mengklaim bahwa tembakau telah membunuh hampir enam juta orang setiap tahun. Di mana lebih dari 600 ribu perokok pasif menjadi korban akibat menghirup asap dari para perokok aktif. Dan kemudian menyatakan bahwa tembakau telah menjadi penyebab utama kematian di dunia.
Simak artikel terkait dunia pertembakauan:
Bagikan Rp 2,834 Triliun, Jatim Penerima Dana Terbanyak Penghasil Tembakau
Lagi, Pemerintah Diminta Tak Naikkan Cukai Tembakau
Saatnya Pemerintah Dorong Swasembada Tembakau
Jokowi Memikirkan Kelangsungan Hidup Petani Tembakau, Sejak Kapan?
Tembakau Indonesia, Komoditas Strategis yang Ditinggalkan
Muasal Tembakau dan Perkembangan Era Kolonial
Mendengar Kesaksian W.S Rendra, Ingat Hari (Anti) Tembakau Sedunia
“Selalu saja kesehatan dijadikan alasan untuk membunuh industri tembakau nasional. Padahal, sudah banyak penelitian para pakar kesehatan yang tegas menyatakan bahwa tembakau bermanfaat untuk mengobati berbagai macam penyakit, dari kanker, jantung, bahkan wabah ebola yang pernah membuat geger bangsa Eropa,” tegasnya.
Senada dengan Adit, koordinator lapangan aksi Tribute to Kretek, Jibal Windiaz menyampaikan rangkaian acara Tribute to Kretek yang melakukan perjalanan ribuan kilo meter, dari Jakarta, Surabaya hingga Jogjakarta pada bulan puasa adalah bentuk tirakatan menolak HTTS dan perlawanan terhadap stigma buruk rokok adalah pembunuh.
Simak juga artikel terkait di bawah ini:
Mencermati Masalah Pertembakauan Nasional
Perang Pertembakauan; Industri Farmasi versus Industri Nikotin
Menjaga Marwah Pertembakauan Nasional (Bag. 1)
Menjaga Marwah Pertembakauan Nasional (Bag. 2)
APTI: Petani Tembakau Tetap Setia Menanam Tembakau
Kota kedua yang disinggahi Tribute to Kretek adalah Surabaya. Surabaya adalah salah satu kota yang hidup bersama kretek. Ada satu perusahaan besar, yang sejak lama menjadi penghidupan bagi sebagian masyarakat Surabaya. Mengingat pentingnya tembakau dan kretek bagi masyarakat Surabaya, maka keberadaan Hari Tanpa Tembakau Sedunia adalah penistaan dari hidup dan penghidupan mereka.
“Hampir semua peserta Tribute to Kretek adalah perokok dan tetap berpuasa selama perjalanan aksi menolak HTTS di tiga kota. Mereka masih sehat, gembira dan waras bahwa perjuangan yang benar adalah yang mengungtungkan negara,” tegas Jibal.
Pewarta: Setya N
Editor: Eriec Dieda