NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Hari anti tembakau sedunia yang sudah berjalan beberapa tahun yang selalu dijadikan alat transportasi para penggiat anti tembakau untuk mengkampanyekan niatnya yaitu menghilangkan tanaman tembakau dengan berbagai argumentasi sebagai alat pembenaran mereka.
“Bagi kami, hal tersebut sudah hal biasa masuk dalam telinga kami. Kampanye-kampanye untuk menghilangkan tembakau dari bumi pertiwi tidak membuat gentar petani tembakau, sampai saat ini kami masih tetap setia terhadap pertanian tembakau,” ujar Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Agus Parmuji kepada redaksi, Rabu (31/5/2017).
Baca: Mencermati Masalah Pertembakauan Nasional
Dikatakan Parmuji, bagi petani tembakau kecintaan terhadap budidaya pertanian lokal merupakan bukti nyata petani tembakau mencintai keanekaragaman ekonomi pertanian sebagai simbol akar kekuatan NKRI.
“Seharusnya temen-temen penggiat anti tembakau melihat persoalan kami yang semakin sulit kami pecahakan dan belum ada formula regulasi untuk menolong petani tembakau lokal,” pintanya.
Simak: Menjaga Marwah Pertembakauan Nasional
Ditambahkan Parmuji, petani tembakau saat ini tengah berjuang keras untuk menanggulangi banjirnya impor tembakau yang telah masuk ke Indonesia. Dan pemerintah belum memberikan kerangka aturan untuk melindungi petani tembakau lokal.
“Harapan kami mereka temen-temen penggiat anti tembakau ikut membantu menyuarakan anti tembakau impor sebagai solidaritas terhadap kawan-kawan petani tembakau yang masih dalam naungan Merah Putih,” tegasnya. (ed)
Editor: Eriec Dieda
