NUSANTARANEWS.CO, Bondowoso – Meski setiap tahun Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (PMPTSP-Naker) Bondowoso membuka bursa lowongan pekerjaan melalui Job Market Fair Bondowoso (JMFB) yang digelar lebih dari sekali, naun jumlah pengangguran di Kabupaten Bondowoso masih tinggi. Hal ini disampaikan Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah (Plt.Sekda) Bondowoso, Karna Suswandi saat membuka JMFB 2018 di Gedung Balai Latihan Kerja Dinas PMPSTP-Naker di Kecamatan Wonosari, Rabu (17/10/2018).
Plt. Sekda Karna mengatakan, pertumbuhan ekonomi Bondowoso dari tahun ke tahun semakin membaik. Dia berharap, kondisi ini menumbuhkan banyaknya perusahaan swasta di Bondowoso dan membuka kesempatan kerja bagi masyarakat Bondowoso.
Baca Juga:
- Natalius Pigai: Di Paniai 6 Ribu Pengangguran dari 100 Ribu Penduduk
- Legislator PAN Soroti Tingginya Jumlah Pengangguran Terbuka
- Pengangguran Masih Tinggi, Presiden Jokowi Ingin Tenaga Kerja Asing Dipermudah Bekerja di Indonesia
”Dan ini terbukti, tingkat penggangguran terbuka Bondowoso pada 2017 sebesar 1,58 persen dan lebih rendah dari dari tahun 2016 sebesar 1,65 persen. Tapi, jika melihat angka atau jumlah pengangguran di Bondowoso masih tinggi yaitu mencapai 8.444,” katanya.
JMFB 2018 yang digelar Dinas PMPTSP-Naker di Gedung BLK ini, menurut Plt. Sekda Karna merupakan bagian upaya pemkab terus menurunkan angka pengangguran di Bondowoso. Bondowoso.
”Harapan saya, melalui JMFB 2018 yang menyediakan 1.528 lowongan pekerjaan di 27 perusahaan swasta skala regional dan nasional, benar-benar dimanfaatkan masyarakat Bondowoso usia produktif pencari kerja. Sehingga, nantinya dapat menurunkan angka pengangguran di Bondowoso,” terang pria yang juga Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bondowoso.
Purno Winardi, Kepala Dinas PMPTSP-Naker Bondowoso membenarkan angka pegangguran di Bondowoso masih tinggi. Mesk begitu, angka pengangguran di Bondowoso masih dibawah Jatim yang mencapai 4 persen. ”Kami memberikan apresiasi kepada perusahaan yang terlibat dalam JMFB 2018. Kami berharap bursa lowongan kerja ini bisa menyerap tenaga kerja dan mengurangi angka pengangguran di Bondowoso,” kata Purno.
Simak:
- Revolusi Industri Rentan Picu Pengangguran, Negara Harus Lakukan Proteksi
- Ini Penyebab Utama Lulusan Perguruan Tinggi di Indonesia Banyak Jadi Pengangguran
- Sekjen Kemenperin Ungkap Pengangguran Capai 7,4 Juta
Gelaran JMFB 2018 yang berlangsung sehari ini menyediakan 1.528 lowongan pekerjaan dari 27 perusahaan swasta berskala regional hingga nasional di Surabaya, Jember, Banyuwangi, dan Bondowoso. Ribuan lowongan pekerjaan ini diburu sedikitnya enam ratus pencari kerja (pencaker) dari dalam dan luar Kabupaten Bondowoso. Dalam JMFB 2018, Dinas PMPTSP-Naker juga berencana melaunching Sistem Informasi Kesempatam Kerja berbasis Android pada awal November 2018.
”Melalui sistem ini, pencari kerja bisa mengunduh aplikasi tersebut di playstore dan menyambung langsung dengan perusahaan penyedia pekerjaan,” tambah Azas Suwardi, Sekretaris Dinas PMPTSP-Naker. (han)
Editor: M. Yahya Suprabana