Berita UtamaEkonomiTerbaru

Ini Penyebab Utama Lulusan Perguruan Tinggi di Indonesia Banyak Jadi Pengangguran

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Kemenristekdikti, Ali Ghufron menyampaikan data bahwa jumlah perguruan tinggi di Indonesia termasuk terbesar di dunia, yakni sebanyak 4539 Perguruan Tinggi. Hal ini menunjukkan Indonesia termasuk negara yang memberikan cukup kebebasan untuk membuka perguruan tinggi.

“Apabila dibandingkan dengan Cina yang memiliki jumlah penduduk sebesar 1,5 milyar, Indonesia masih mengungguli, sebab jumlah Perguruan Tinggi, di Cina hanya sekitar 1500-an,” ungkap Gufron di Jakarta, Rabu (20/12).

Gufron menambahkan banyaknya lulusan dari universitas yang ada di Indonesia, memiliki persoalan tersendiri, salah satunya adalah kompetensi yang dimiliki tidak sesuai dengan kebutuhan zaman.

“Jumlah perguruan tinggi yang besar ini menghasilkan jumlah lulusan yang besar pula. Namun, dengan melimpahnya jumlah lulusan perguruan tinggi. Terdapat beberapa permasalahan yang muncul. Salah satu yang menjadi sangat penting adalah tentang relevansi kompetensi,” jelas penerima gelar Doktor Honoris Causa bidang kesehatan dari Coventry University di Inggris itu.

Baca Juga:  LSN Effect di Pemilu 2024, Prabowo-Gibran dan Gerindra Jadi Jawara di Jawa Timur

“SDM yang diproduksi perguruan tinggi jumlahnya besar, namun relevansi kompetensi mereka yang kurang sesuai dengan kebutuhan dunia menjadikan mereka kurang terserap, sehingga timbullah banyak pengangguran,” sambungnya.

Menurutnya terdapat data yang cukup mencengangkan, di mana mahasiwa Indonesia hanya sekitar 5% yang menempuh program studi pertanian, 16% teknik, sedangkan yang terbanyak lulusan bidang sosial dan politik jumlahnya lebih dari 50%.

Oleh karena itu, pemerintah saat ini sedang menyusun data kebutuhan SDM di dunia kerja agar hasilnya nanti dapat dijadikan acuan untuk menyusun pola pendidikan dalam perguruan Tinggi.

“Hal ini menjadi penting sebab perguruan Tinggi di Indonesia seharusnya menghasilkan lulusan yang siap untuk terjun mengelola potensi yang ada di Indonesia. Potensi yang besar di Indonesia tentunya adalah bidang pertanian dan kelautan. Potensi ini perlu dikelola penggunaan teknologi,” kata Gufron.

Selain relevansi kompetensi, perguruan tinggi juga harus merumuskan proses pendidikan yang dapat membangun karakter para peserta didiknya. Sebab karakter merupakan satu modal penting untuk kesuksesan seseorang. “Jika Bangsa Indonesia ingin unggul, harus memiliki karakter yang berkualitas” pungkasnya.

Baca Juga:  Maya Rumantir Terima SHIELD of First Excellence dari Konsorsium Firsts Union dan PPWI

Reporter: Syaefuddin Al Ayubbi

Related Posts

1 of 3