Berita UtamaLintas NusaTerbaru

Indonesia Masuk Gelombang III Pandemi Covid-19, Wara Sundari: Layak Pembatasan Wisatawan

Indonesia masuk gelombang III pandemi Covid-19, Wara Sundari: layak pembatasan wisatawan
Indonesia masuk gelombang III pandemi Covid-19, Wara Sundari: layak pembatasan wisatawan

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Indonesia Masuk Gelombang III. Ketua Komisi E DPRD Jatim Wara Sundari Reny Pramana mengatakan pihaknya berharap adanya pembatasan pengunjung di tempat wisata. Pasalnya di tempat wisata rawan ada peningkatan pandemi Covid-19.

Sekedar diketahui, ditingkat nasional Kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia terus terjadi beberapa hari terakhir. Kementerian Kesehatan mengatakan faktor ini bisa menjadi indikator untuk gelombang tiga pandemi Covid-19.

“Obyek wisata merupakan salah satu tempat yang rawan peningkatan pandemi, terlebih bagi masyarakat yang berwisata lupa akan protokol kesehatan. Bergerombol tanpa jaran dan tanpa protocol kesehatan yang memadai. Ini yang harus diantisipasi oleh Pemprov Jatim dalam membendung fase gelombang 3 pandemi covid-19,” jelas politisi PDI Perjuangan saat dikonfirmasi, Rabu (2/2).

Dikatakan oleh Reni, salah satu jalan keluar yang harus dilakukan oleh pemerintah antara lain memberlakukan PPKM level berjenjang secara ketat lagi,

Baca Juga:  Aglomerasi RUU DK Jakarta

“Jangan sampai peristiwa gelombang dua yg pernah sehari 50 ribu lebih yang pernah dialami terulang kembali. Jika hal ini sampai terjadi, naudzubillah, takutnya tingkat stres akan meningkat juga,” jelasnya.

Wara Sundari Reny Pramana kembali mengajak masyarakat untuk tetap menerapkan prokes mengingat sampai saat ini pandemi covid-19 bersama varian barunya masih menghantui kehidupan masyarakat sehari-harinya. “Ayo jaga jarak, bermasker, kurangi aktifitas keluar rumah, dan tidak lupa cuci tangan dengan sabun sesering mungkin, salam sehat,” tutupnya.

Kasus Covid-19 di Indonesia masih terus mengalami kenaikan. Gelombang ketiga Covid-19 juga disebut tak bisa dihindari lagi.

Kemenkes sebelumnya menyampaikan bahwa ada kenaikan kasus Covid-19 yang disebabkan oleh masifnya jumlah testing dan tracing di masyarakat. Positivity rate mingguan juga ada kenaikan sebesar 3,65 persen.

Peningkatan kuota testing dan tracing ini disebut merupakan bentuk dari upaya deteksi dini dalam mencegah perluasan penularan, serta mencegah munculnya klaster sebaran yang baru.

Baca Juga:  Konsorsium PPWI-First Union Berikan Piagam Penghargaan kepada Menteri Dalam Negeri Libya

Kenaikan kasus Covid-19 kembali terjadi usai varian Omicron yang lebih cepat menular mulai masuk ke Indonesia. Total kasus Omicron di Indonesia berdasarkan laporan Balitbangkes Kemenkes RI yang dihimpun 23 Januari 2022 mencapai 1.406 kasus. (setya)

Related Posts

1 of 3,050