NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) Universitas Pertahanan (Unhan) Laksda TNI Amarulla Octavian menyampaikan rencana kerjasama pertahanan Indonesia dan Uni Eropa antar universitas bidang pendidikan dan latihan. Paparan tersebut disampaikan pada European Union Defense Attaches Meeting pada Rabu (139/2017) yang dihadiri Wakil Duta Besar Uni Eropa Charles Michel Geurtz dan 15 Atase Pertahanan dari negara-negara anggota Uni Eropa.
Octavian memaparkan rencana kerjasama tersebut melalui sebuah naskah bertajuk “International Cooperation in the Area of Defense Education and Training: Indonesia Perspective”, yang banyak membahas peluang peningkatan kerjasama antara Unhan dengan seluruh negara anggota Uni Eropa dalam kerangka ASEAN Political-Security Community dan pencapaian akreditasi internasional Unhan sebagai World Class Defense University tahun 2024.
Artikel Terkait:
FMP Unhan Paparkan Kerjasama Pendidikan Indonesia-Rusia ke Depan
Penelitian Bersama Unhan dan Purnomo Yusgiantoro Center Atas Infrastruktur Maritim Dasar Laut
Pusat Studi Peperangan Asimetrik Unhan Gelar FGD Terorisme
Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan Unhan Paparkan Kerjasama Maritim Indonesia-India di Masa Mendatang
Lewat Seminar Internasional, Unhan Wujudkan Program Aksi ASEAN Politico-Security Community
Unhan Tegaskan Pentingnya Kerjasama Keamanan dan Pertahanan ASEAN-Uni Eropa
Di Jepang, Unhan Tegaskan Mendukung Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI
Unhan Bahas Penggunaan Dynamic System dalam Maritime Threat Assessment
Pertemuan membahas kerjasama pertahanan ke depan tersebut juga dimaksudkan sebagai bentuk tindak lanjut kunjungan Presiden Joko Widodo ke Brussels pada tanggal 21 April 2016. Beberapa rencana kerjasama juga selaras dengan hasil pertemuan pertama Joint Committee dalam kerangka Partnership and Cooperation Agreement (PCA) antara Indonesia dan Uni Eropa yang juga diselenggarakan di Brussels tanggal 28 dan 29 November 2016.
“Kerjasama internasional dalam rangka pendidikan dan latihan lebih diarahkan untuk meningkatkan profesionalitas prajurit TNI sekaligus membangun Confidence Building Measures (CBM). Untuk meningkatkan mutu pendidikan fokusnya adalah mencapai tingkat kesetaraan ilmu pertahanan melalui pertukaran dosen dan mahasiswa, penelitian bersama, penyelenggaraan bersama seminar-seminar internasional, dan publikasi ilmiah,” kata Octavian, Jakarta, Rabu (13/9).
“Sedangkan untuk meningkatkan pelatihan fokusnya adalah standarisasi kompetensi dan kapasitas militer melalui penetapan parameter kompetensi Bintara-Tamtama, kapasitas perwira, efektifitas operasi militer, efisiensi latihan militer dan dukungan logistik,” pungkasnya. (ed)
(Editor: Eriec Dieda)