Ekonomi

Fact Sheet Sequis: Sequis Raih Penghargaan di Indonesia Insurance Consumer Choice Award 2017

NusantaraNews.co, Jakarta – Sequis kembali meraih dua penghargaan di ajang Indonesia Insurance Consumer Choice Award 2017 (28/09) yaitu Best Financial Performance Life Insurance Company, Category Asset between Rp10-27 Trillion untuk PT Asuransi Jiwa Sequis Life (Sequis Life) yang diterima oleh Director and Chief Agency Officer Sequis Life Edisjah dan Best Financial Performance Life Insurance Company, Category Asset between Rp400 Billion–1,5 Trillion untuk PT Asuransi Jiwa Sequis Financial (Sequis Financial), diterima oleh Sales Director Sequis Financial Rizal Prajuga. Penerimaan penghargaan didampingi oleh Director and Chief Operating Officer Sequis Life Yeoh Ah Thoo.

“Penghargaan Indonesia Insurance Consumer Choice Award telah diterima oleh Sequis berturut-turut sejak tahun 2015. Hal ini membuktikan upaya Sequis untuk terus memenuhi komitmennya menjadi pemimpin pasar di industri asuransi jiwa dan kesehatan untuk hari esok masyarakat Indonesia yang lebih baik,” tutur Edisjah melalui siaran pers yang diterima NusantaraNews.co, Senin, 2 Oktober 2017.

Baca Juga:  Hotipah Keluarga Miskin Desa Guluk-guluk Tak Pernah Mendapatkan Bantuan dari Pemerintah

Edisjah menjelaskan, Indonesia Insurance Consumer Choice Award 2017 merupakan upaya majalah Warta Ekonomi mengapresiasi perusahaan asuransi yang berkinerja baik serta memberikan inspirasi kepada perusahaan-perusahaan asuransi lainnya. Pemilihan perusahaan asuransi terbaik ini berdasarkan penilaian konsumen selama satu tahun terakhir.

Dalam melakukan penilaian penghargaan, lanjutnya, Warta Ekonomi Intelligence Unit (WEIU) melakukan dua pendekatan yaitu desk research dan quantitative survey. Desk research dilakukan melalui pendekatan analisa laporan keuangan. Sedangkan Quantitative survey menggunakan metode telephone survey dengan kuesioner terstruktur terhadap responden yang merupakan nasabah pemegang polis dari berbagai perusahaan asuransi dan sudah memiliki polis selama minimal satu tahun.

“Adapun kriteria yang digunakan untuk menilai perusahaan asuransi adalah berdasarkan Risk Based Capital (Indikator utama untuk menilai kesehatan perusahaan asuransi khususnya terkait solvabilitas atau kemampuan memenuhi kewajiban), Rasio Beban Klaim (jumlah klaim rupiah yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi terhadap jumlah premi yang diterima), Combined Ratio (Ukuran profitabilitas yang digunakan perusahaan asuransi untuk mengindikasikan seberapa baik performa perusahaan menjalankan kegiatan sehari-hari), Underwriting Ratio (Mengukur tingkat keuntungan dari kegiatan usaha asuransi), Retention Ratio (Jumlah yang tidak dibayarkan oleh perusahaan sebagai dividen yang akan diinvestasikan kembali untuk pengembangan usaha) dan Rasio Cadangan Teknis (kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban kepada pemegang polis),” paparnya.

Baca Juga:  DPRD Nunukan Berharap Semenisasi di Perbatasan Dapat Memangkas Keterisolasian

“Seperti kita ketahui Indonesia merupakan salah satu negara yang perekonomiannya mendapat perhatian dari berbagai negara di dunia. Industri keuangan memiliki peran strategis untuk menciptakan kestabilan ekonomi Indonesia dan sektor asuransi sangat berperan terutama membantu pelaku ekonomi memindahkan sebagian potensi risiko yang dimiliki agar aktivitas ekonomi dapat tetap berjalan stabil,” kata Edisjah menambahkan.

Lebih lanjut dia menyapaikan bahwa, perusahaan asuransi di Indonesia menunjukkan pertumbuhan positif. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat secara keseluruhan Total Pendapatan Industri Asuransi Jiwa mengalami kenaikan sebesar 16,4% pada kuartal 1 tahun 2017. Pertumbuhan ini adalah gambaran bahwa masyarakat Indonesia semakin sadar pentingnya memiliki asuransi jiwa. Kesadaran masyarakat ini merupakan sinyal bagi perusahaan asuransi untuk semakin meningkatkan mutu produk dan layanan serta memperluas pasar asuransi di seluruh Indonesia agar dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.

“Sequis mencatat Total Pendapatan Premi (Bruto) pada kuartal 2 tahun 2017 ini untuk Sequis Life sebesar Rp1,53 triliun dan Sequis Financial sebesar Rp22,23 miliar. Rasio Solvabilitas atau Risk-based Capital (RBC) Sequis Life berada pada posisi 757,41% dan Sequis Financial sebesar 621,49%,” pungkas Edisjah. (rls/red-02)

Baca Juga:  Membanggakan di Usia 22 Tahun, BPRS Bhakti Sumekar Sumbang PAD 104,3 Miliar

Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts

1 of 4