Mancanegara

Erdogan: Saya Tidak Perlu Memberitahu Dunia Betapa Kejamnya Tentara Israel

NUSANTARANEWS.CO, Ankara – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut Benjamin Netanyahu sebagai pemimpin negara teroris menyusul tentara Israel yang menembak mati demonstran di Jalur Gaza. Erdogan menyerang Netanyahu yang membiarkan tentara Israel membunuh warga sipil yang melakukan aksi demonstrasi di Gaza.

Apalagi, Israel juga diketahui mengecam operasi militer Turki di perbatasan Suriah yang memburu militan atau pejuang Kurdi yang dituduh Ankara sebagai kelompok teroris.

“Saya tidak perlu memberi tahu dunia betapa kejamnya tentara Israel. Kita bisa melihat apa yang dilakukan negara teror ini (Israel) dengan melihat situasi di Gaza dan Yerusalem,” kata Erdogan di kongres partainya di Turki selatan seperti dikutip Daily Sabah, Senin (2/4/2018).

Baca juga: Menjelang Peringatan Hari Jadi Negara Israel, Situasi di Jalur Gaza Semakin Memanas

“Israel telah melakukan pembantaian di Gaza dan Netanyahu adalah seorang teroris. Kami akan terus mengekspos teror Israel sepanjang waktu dan di semua platform,” tambahnya.

Baca Juga:  Kamala Harris Khawatir Donald Trump Akan Memenangkan Negara Bagian "Tembok Biru"

Perang kata-kata antara Erdogan dan Netanyahu telah menjadi konsumsi media dan semakin meningkat sejak Israel pekan lalu memperbolehkan tentaranya menembak mati para demonstran di Gaza. Natanyahu sebelumnya menyarankan Erdogan memainkan lelucon Hari April Mop (April Fools’ Day) ketika juru bicara Ankara menggambarkan tindakan pembunuhan terhadap demonstran di Gaza sebagai tindakan tak berperikemanusiaan.

Sekadar informasi, April Fools’ Day (April Mop) diperingati setiap tanggal 1 April setiap tahun. Di hari itu, orang dianggap boleh berbohong atau membuat lelucon kepada orang lain tanpa dianggap bersalah.

Baca juga: 15 Warga Palestina Tewas Tertembak, PBB Diminta Lakukan Aksi Nyata

Seperti diwartakan, lebih dari 1.400 orang terluka dan 17 demonstran tewas tertembus peluru tembakan tentara Isral di Jalur Gaza pekan lalu. Dmonstran yang melakukan aksi demonstrasi memperingati kematian enam orang Arab yang dibunuh oleh Pasukan Khusus Israel selama demonstrasi pada tahun 1976 silam.

Dan tampaknya, upaya pembunuhan para demonstran ini sudah disusun dan direncanakan sedemikian rupa oleh Israel. Sebab, sehari sebelumnya Kepala Staf Umum Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Gadi Eisenkot telah memberikan izin kepada tentaranya untuk melepaskan tembakan yang menyasar demonstran. Bahkan, Israel mengerahkan pasukan khusus dan menempatkan lebih dari 100 penembak jitu di perbatasan Gaza.

Baca Juga:  Jerman Ultimatum Cina terkait Dugaan Pasokan Drone ke Rusia

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 5