Mancanegara

Hamas Menembak Jatuh Pesawat Tanpa Awak Israel di Jalur Gaza

Hamas Menembak Jatuh Pesawat Tanpa Awak Israel
Hamas Menembak Jatuh Pesawat Tanpa Awak Israel

NUSANTARANEWS.CO Hamas menembak jatuh pesawat tanpa awak Israel jenis quadcopter di Jalur Gaza utara, menurut Al-Arabiya dan Al Mayadeen TV. Al Ain malah mengabarkan bahwa Hamas telah mengambil alih drone tersebut. Sementara harian Israel The Jerusalem Post melaporkan bahwa drone berhasil kabur meski telah tertembak.

Terlepas dari kesimpang siuran berita tersebut, yang jelas telah terjadi peningkatan ketegangan di dekat perbatasan Jalur Gaza setelah jet-jet tempur Israel menyerang markas militer kelompok Hamas.

Peningkatan ketegangan ini juga terkait dengan kabar rencana serangan darat Israel untuk menyerang target-target Palestina di Jalur Gaza.

Israel mengklaim serangan itu sebagai balasan atas peluncuran roket-roket Palestina dari wilayah perbatasan.

Menurut Israel Defence Forces (IDF), pada 2 November sekitar 10 roket telah ditembakkan dari arah Gaza, termasuk delapan proyektil yang telah dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Hamas bertanggung jawab atas semua serangan roket-roket tersebut dari Gaza. “Jika tidak ada jalan keluar, kami juga akan memulai operasi darat untuk menghancurkan pemerintahan Hamas di Gaza,” kata Netanyahu.

Baca Juga:  Inggris Memasuki Perekonomian 'Mode Perang'

Menurut seorang pejabat Hamas yang dikutip Haaretz pada hari Sabtu mengatakan bahwa roket yang ditembakkan ke Israel selatan pada Jumat malam dari Gaza bukan dilakukan oleh faksi utama di Jalur Gaza. Tapi dilakukan oleh aktor yang tidak diketahui.

Pejabat Hamas tersebut juga mengatakan bahwa tindakan agresi telah berakhir saat ini, dan mengklaim bahwa reaksi berlebihan Israel dipandang sebagai pelanggaran dari gencatan senjata yang telah ditetapkan dalam beberapa bulan belakangan ini. Pejabat itu juga menuding bahwa Israel bermaksud untuk meningkatkan situasi, tambahnya.

Pada hari Minggu, para menteri kabinet Israel mengadakan pertemuan sehubungan dengan eskalasi militer baru-baru ini di dekat perbatasan Gaza. Netanyahu menekankan bahwa situasi di dekat perbatasan timur, utara dan selatan negara itu telah menjadi “ledakan” oleh karena itu pemerintah harus memastikan keamanan.

Sementara para pejabat di Jalur Gaza menyatakan pada bahwa meningkatnya eskalasi di perbatasan adalah karena kurangnya kesadaran politik dan lemahnya pemahaman terhadap apa yang dicapai dalam perjanjian gencatan senjata, khususnya untuk pelaksanaan bantuan sipil.

Baca Juga:  Belgia: Inisiatif Otonomi di Sahara Maroko adalah Pondasi Terbaik untuk Solusi bagi Semua Pihak

Di luar itu, aktivis organisasi non-Hamas mengatakan bahwa peluncuran roket itu adalah pesan kepada Israel. Kelompok Jihad Islam misalnya merilis pernyataan yang mengatakan “Ini adalah hak kami untuk membela rakyat Palestina selama ada agresi dan kami tidak akan mengizinkan Israel untuk menetapkan aturan permainan baru,” bunyi pesan tersebut.

Meski begitu, Hamas dan faksi-faksi utama lain percaya bahwa para mediator di Gaza akan segera bertindak untuk mencegah eskalasi lebih lanjut bersama PBB untuk melanjutkan Proses Perdamaian Timur Tengah. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,067