Berita UtamaLintas NusaMancanegaraTerbaru

Tak Ada Bukti Rumah Sakit Al-Shifa Menjadi Pusat Komando Hamas

Tak Ada Bukti Rumah Sakit Al-Shifa Menjadi Pusat Komando Hamas

NUSANTARANEWS.CO – The New York Times melaporkan bahwa sejak Sabtu, rumah sakit Al-Shifa telah terputus aliran listriknya dan kehabisan bahan BBM untuk menjalankan generator yang menyebabkan kematian bayi di inkubator. Sementara CNN melaporkan tiga bayi di unit neonatal meninggal, dan dokter terpaksa menggunakan pernapasan buatan dengan tangan saat merawat 36 bayi.

Israel sendiri sebelumnya telah mengakui bahwa secara sengaja memang menargetkan infrastruktur sipil di Gaza. Reuters pada 15 November melaporkan bahwa militer Israel mengklaim – tanpa bukti apa pun yang bisa dikonfirmasi – bahwa tentaranya menemukan “infrastruktur perlawanan pejuang Palestina” selama penyerangannya terhadap rumah sakit Al-Shifa.

Juru bicara militer Letnan Kolonel Richard Hecht  kepada CNN mengklaim bahwa informasi lebih lanjut akan diberikan pada siang hari terkait infrastruktur Hamas yang cukup besar di wilayah tersebut. Mungkin di bawah rumah sakit, dan itu adalah sesuatu yang sedang kami kerjakan,” kata Hecht

Hamas dalam sebuah penrnyataan mengatakan bahwa klaim  Israel hanyalah kelanjutan dari kebohongan dan propaganda murahan yang mencoba memberikan pembenaran atas kejahatannya yang bertujuan menghancurkan sektor kesehatan di Gaza.

Baca Juga:  Korban Soegiharto Sebut Terdakwa Rudy D. Muliadi Bohongi Majelis Hakim dan JPU

WHO sejauh ini mencatat bahwa selama tiga minggu terakhir telah mendokumentasikan lebih dari 100 serangan terhadap layanan kesehatan di Gaza dan Tepi Barat,” kata Dr. Mads Gilbert, yang telah bekerja selama 16 tahun di Rumah Sakit Al-Shifa.

Dr. Gilbert juga membantah klaim Israel yang mengatakan Hamas telah menggunakan Al-Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza, sebagai kedok untuk operasi mereka selama bertahun-tahun.

“Jika mereka (Israel) begitu yakin dengan pusat komando yang telah mereka bicarakan selama 16 tahun ini, di mana buktinya?” Gilbert bertanya.

“Mengapa sistem intelijen Israel yang brilian ini tidak mampu memberikan bukti apa pun?” tambahnya, membandingkan klaim Israel dengan bukti “palsu” kepemilikan Irak atas senjata pemusnah massal yang diajukan AS untuk membenarkan invasi mereka ke Irak pada tahun 2003.

“Ini semua adalah kebohongan perang. Israel adalah… pembohong kronis,” tambahnya.

Israel membuat klaim seperti itu terhadap Al-Shifa karena, “Jika Anda tidak terbunuh dalam pemboman Israel, mereka ingin membuat Anda kelaparan, membuat Anda haus, membuat Anda berdarah, dan membuat Anda takut sampai mati,” tambahnya. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 20