Khazanah

Dilah Jojor di Kota 1000 Masjid Meriahkan Nuzulul Quran

Dilah Jojor Tradisi masyarakat Sasak, Lombok/Nusantaranews/Foto: kampung-media
Dilah Jojor Tradisi masyarakat Sasak, Lombok/Nusantaranews/Foto: kampung-media

NUSANTARANEWS.CO – Dilah Jojor di Kota 1000 Masjid Meriahkan Nuzulul Quran. Masyarakat Sasak di Lombok Nusa Tenggara Barat menyambut malam Nuzulul Quran dengan perayaan yang meriah. Dila Jojor menjadi tradisi yang tidak ketinggalan sebagai peringatan puncak.

Dilah atau dile dalam bahasa setempat berarti lampu, sedangkan jojor adalah obor kecil. Jadi “dilah jojor” adalah obor kecil hasil kreasi masyarakat yang terbuat dari batang bambu, minyak, dan kapas.

Tradisi ini biasanya digelar pada malam ganjil di 10 hari bulan Ramadhan. Warga mengawali tradisi ini dengan zikir bersama sembari berbuka puasa bersama di surau atau musolla.

Keunikan dari budaya kota 1000 masjid ini dipercyai untuk menyambut kepulangan para keluarga yang sudah meninggal. Jojor biasanya juga dinyalakan pada malam ”selikur” (malam ke-21) dan dipasang di jalan untuk menerangi para arwah yang pulang.

Tradisi menyalakan dila jojor masih dipertahankan, misalnya di Desa Kuripan dan Nyiur Lembang di Kabupaten Lombok Barat, serta Pagutan, Dasan Agung di Kota Mataram dan Jerneng Mekar.

Baca Juga:  Bupati Nunukan Apresiasi Digelarnya Festifal Budaya Banjar

Tradisi ini juga disebut dengan tradisi maleman, namun belakangan tradisi menyalakan “dilah jojor” pada`saat maleman kerap kali diganti dengan lampu lilin atau lampu templek. (Achmad)

Baca artikel sebelumnya:

Ragam Tradisi Masyarakat Kalimatan, Madura, dan Lombok Jelang Puasa

Penganut Islam Wetu Telu Setia Dengan Maleman Qunut dan Likuran

Related Posts

1 of 3