NUSANTARANEWS.CO, Las Vegas – Petinju asal Meksiko, Saul ‘Canelo’ Alvarez menantang petinju tak terkalahkan dalam 50 pertandingan, Floyd Mayweather Jr.
Mayweather pernah mengalahkan Alvarez pada 2013 silam. Kekalahan itu lantas membuat Alvarez menginginkan pertandingan ulang karena dia yakin bakal mampu menganvaskan Mayweather.
Pretty Boy – julukan Mayweather – baru saja mencatatkan rekor tak terkalahkan dalam 50 pertandingan. Catatan ini didapatkannya usai memukul TKO (technical knockout) Conor McGregor pada ronde ke-10 di T-Mobile Arena 28 Agustus lalu. Wasit Robert Byrd menghentikan pertarungan Mayweather-McGregor pada ronde ke-10 setelah dua pukulan keras (hook) mendarat di pelipis kiri McGregor. Pukulan keras itu membuat McGregor terhuyung.
Alvarez mengklaim kekalahannya pada 2013 silam karena kurangnya pengalaman. Sehingga, dirinya yakin kalau kembali lagi bertanding melawan Mayweather akan mampu membalikkan keadaan.
Namun, sebelum benar-benar menghadapi Mayweather, Alvarez terlebih dahulu harus menghadapi Gennady Golovkin, sang juara IBF/IBO/WBA Super/WBC. Pertarungan ini rencananya akan digelar di T-Mobile Arena, Las Vegas, Amerika Serikat, Minggu (17/9) WIB.
Golovkin adalah petinju asal Kazakhstan.
“Itu nanti akan berbeda. Itu adalah duri yang menancap di diri saua dan saya ingin mengeluarkan duri itu. Ini bukan sekadar obsesi. Jika hal itu terjadi, bagus. Jika tidak, juga tidak apa-apa,” kata Alvarez tentang kesempatannya bertarung kembali melawan Mayweather.
Alvarez saat ini sudah berusia 23 tahun. Ia menilai, inilah saat yang tepat untuk membalas dendam sekaligus mengalahkan Mayweather.
“Apakah saya masih terlalu muda? Ya, pastinya. Tapi waktu itu yang menang adalah pengalaman. Saya banyak belajar dari pertarungan itu. Saya tidak menganggapnya sebagai kekalahan, melainkan sebagai sebuah pengalaman,” kata Alvarez.
Menanggapi pertarungannya dengan Golovin, Alvarez yakin betul dirinya mampu tampil sebagai pemenang.
“Saya sudah pernah bertarung di pertarungan besar lainnya, saya melakukannya. Tapi pertarungan ini apapun bisa terjadi karena semua keadaan mempengaruhinya. Saya pikir ini adalah laga terbesar saat ini dan terjadi pada saat yang tepat,” jelas Alvarez. (ed)
(Editor: Eriec Dieda)
